Page 70 - cerita untuk anak cerdas
P. 70
http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/cerita1_01.html
kami tidak dapat sepenuhnya tersamar di antara salju. Jadi, apa yang kami lakukan? Dengan
cerdik, kami tutupi hidung kami dengan bagian depan cakar yang berwarna putih. Dengan
cara itu, kami menyembunyikan perbedaan warna. Kami menunggu dalam keadaan
sepenuhnya tersembunyi di salju untuk menanti mangsa kami mendekat."
Mansur berseru dalam ketakjuban: “Itu benar‐benar sangat cerdik!”
“Ya, Mansur. Beruang tahu bahwa mereka dapat menyamarkan diri mereka sendiri, dengan
kata lain, menyembunyikan diri, karena bulu putih mereka dan padang salju di sekitar
mereka berwarna serupa. Namun, lebih jauh lagi, mereka bahkan berpikir untuk menutupi
hidung hitam mereka, yaitu satu‐satunya halangan untuk penyamaran mereka di tengah
putihnya salju. Tentu saja, seperti dapat kamu tebak, tidaklah mungkin beruang kutub
memikirkan sendiri apa yang perlu dilakukan setelah beberapa kali kembali dari perburuan
tanpa makanan, setelah itu baru menyadari bahwa mereka perlu menutupi hidungnya!
Beruang hanya bertingkahlaku sebagaimana Allah mengilhamkan pada mereka untuk
berperilaku. Allah merancang mereka dengan cara ini. Pada akhirnya, mereka, seperti
makhluk hidup lainnya, berada di bawah kendali Allah.”
Mansur memutuskan untuk memberitahu Ibunya apa yang telah dipelajarinya tentang
beruang kutub dalam perjalanan pulang, dan menjelaskan seni kreatif Allah yang tampak
pada beruang‐beruang itu. Ia berterimakasih pada temannya atas percakapan yang
mengagumkan itu, dan kembali ke Ibunya.
Sesungguhnya telah Kami buatkan setiap macam perumpamaan bagi manusia dalam Al
Quran ini supaya mereka mendapat pelajaran (Surat Az Zumar: 27).
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, maka (cukuplah) Dia mengatakan kepadanya: “Jadilah.” Lalu jadilah ia
(Surat Al Baqarah: 117).
[Orang‐orang dengan kecerdasan adalah] mereka yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia‐sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” (Surah Al 'Imran: 191)
Compile by: http://ndahdien.multiply.com