Page 71 - cerita untuk anak cerdas
P. 71

http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/cerita1_01.html



                                                 OMAR DAN SANG IKAN


                                                                   Suatu hari, Umar dan Ayahnya bangun di
                                                                   waktu fajar. Mereka pergi memancing.
                                                                   Umar suka sekali menyaksikan matahari
                                                                   terbit ketika memancing bersama
                                                                   Ayahnya. Di pagi hari, langit tampak
                                                                   fantastis, dan sinar matahari mengisi
                                                                   hatinya dengan kegairahan yang sama
                                                                   setiap kali ia menyaksikannya …
                                                                   Ketika Ayahnya mengganti umpan pada
                                                                   kail, Umar duduk di sisi perahu kecilnya,
                    memandangi laut. Tiba‐tiba, ia mendengar suara di belakangnya:

                    “Selamat pagi, teman kecil!” katanya dengan suara berbuih‐buih.

                    “Hei, selamat pagi juga, ikan kecil,” kata Umar. “Tampaknya kamu
                    juga bangun pagi, dan berenang. Aku selalu membayangkan, aku
                    baru saja belajar berenang. Tapi, kalian, ikan, dapat berenang
                    segera setelah lahir. Kok bisa?”

                    “Sebenarnya,” kata ikan, “kami, ikan, tidak perlu bergerak terlalu
                    banyak agar bisa berenang; cukup hanya mengibaskan ekor kami
                    dari sisi ke sisi. Kami hidup dengan nyaman di dalam air karena
                              tulang belakang kami yang fleksibel dan beragam sistem di dalam tubuh kami.”

                              “Pasti kamu berenang dengan asyik di dalam air,” Umar menggoda.

                              “Betul sekali,” teman barunya setuju. “Tapi ingat, tubuh kami telah diciptakan
                              secara khusus agar kami bisa melakukan itu. Coba pikirkan, menurutmu, lebih
                              mudah berjalan di air atau di tanah kering? Kami, ikan, telah diciptakan dengan
                              otot‐otot  dan  tulang  punggung  istimewa  agar  mampu  hidup  dan  berenang  di
                              dalam  air.  Tulang  punggung  kami  menjaga  kami  tetap  lurus  dan  juga
                    menghubungkan sirip serta otot‐otot kami. Kalau tidak begitu, tak mungkin bagi kami untuk
                    tinggal  di  air.  Kamu  lihat,  teman  kecil,  seperti  makhluk  hidup  lainnya,  Allah  telah
                    menciptakan  kami,  ikan,  tanpa  kesalahan  sedikitpun.  Ia  juga  telah  memberikan  kami
                    kemungkinan ciri‐ciri terbaik untuk lingkungan tempat kami tinggal.”

                    “Kamu tidak berhenti berenang ke kanan dan ke kiri. Kadang‐
                    kadang kamu berenang ke kedalaman air. Bagaimana kamu
                    melakukannya?” tanya Umar.

                    “Berkat sistem tubuh yang diberikan Allah pada kami, para
                    ikan, kami bisa melakukan itu,” balas temannya. “Seekor ikan
                    memiliki kantung udara dalam tubuhnya. Dengan mengisi
                    kantung‐kantung ini dengan udara, kami dapat berenang ke
                    kedalaman, atau mengarah lurus ke permukaan dengan
                    Compile by: http://ndahdien.multiply.com
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76