Page 73 - cerita untuk anak cerdas
P. 73
http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/cerita1_01.html
“Kamu benar,” jawab temannya. “Kami, ikan, tidak punya kelopak mata seperti orang lain.
Kami memandang dunia melalui selaput lembut yang menutupi mata kami. Kamu bisa
membandingkan selaput ini dengan kacamata penyelam. Karena kami perlu melihat objek
yang sangat dekat dengan kami, mata kami telah diciptakan untuk keperluan ini. Ketika kami
perlu melihat ke kejauhan, seluruh sistem lensa bergerak ke belakang berkat mekanisme
otot khusus di dalam mata. Bahkan mata kecil kami punya struktur yang rumit. Tidak
diragukan lagi, inilah bukti‐bukti keutamaan penciptaan Allah
lainnya.”
Umar teringat dengan sebuah dokumenter TV yang disaksikannya
sehari sebelumnya. Ia melihat kawanan ikan berbeda warna dan
bentuk. Ia berpikir bahwa warna ikan yang cantik, dan ciri‐ciri unik
ikan‐ikan tersebut merupakan bukti‐bukti yang sangat baik mengenai
keutamaan penciptaan Allah. Teman ikan kecilnya yang pandai
melanjutkan keterangannya tentang dirinya sendiri.
“Tahukah kamu, teman kecil, kalau tubuh‐tubuh sebagian besar ikan
tertutup oleh kulit yang sangat kuat?”
Omar berpikir beberapa saat. “Ya, kamu punya kulit bersisik, sudah kulihat itu. Tapi kulit itu
tidak terlihat tebal.”
“Kulit ini tersusun dari lapisan atas dan bawah,” ikan itu menjelaskan.
“Di dalam lapisan kulit atas, terdapat kelenjar‐kelenjar yang
menghasilkan unsur yang disebut lendir. Lendir ini mengurangi
gesekan ketika kami bergerak di dalam air. Lendir ini juga
memungkinkan kami bergerak lebih cepat. Selain itu, kelicinannya
membuat musuh sukar menangkap kami. Ciri‐ciri lendir lainnya adalah
kemampuannya melindungi kami dari penyakit.”
Umar setuju. “Ya, aku pernah mencoba memegang ikan dalam ember
Ayah dengan tangan, namun mereka seketika meloloskan diri dari
tanganku!”
Ikan tersenyum: “Keistimewaan kulit kami tidak berhenti sampai di sini. Di kulit atas kami,
ada lapisan khusus terbuat dari keratin. Keratin adalah bahan yang keras, liat, terbuat dari
sel‐sel tua yang mati di lapisan bawah kulit yang tidak berhubungan lagi dengan sumber‐
sumber makanan dan oksigen.”
“Lapisan terbuat dari keratin ini mencegah air memasuki tubuh, dan bermanfaat untuk
menyeimbangkan tekanan dalam dan luar. Jika lapisan ini tidak ada, air akan masuk ke
dalam tubuh kami, keseimbangan tekanan akan hancur, dan kami akan segera mati.”
Umar lagi‐lagi terkesan, “Betapa pentingnya
keunikan ciri‐ciri kulit yang dimiliki seekor
ikan. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan!”
“Kamu benar,” ikan itu setuju. “Umar, seperti
dapat kamu lihat, Allah‐lah, Pencipta segala sesuatu, yang memberikan ikan semua
keistimewaan mereka. Allah menyadari kebutuhan‐kebutuhan semua makhluk hidup.”
Compile by: http://ndahdien.multiply.com