Page 44 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 44

PEPERANGAN DALAM ISTANA








                    Setelah istirahat beberapa saat, Menak Koncar ditemani
            Damarwulan  mengelilingi barak.  Mereka memasuki barak
            yang  satu  ke barak  yang  lain.  Begitu  melihat  para  korban,  hati
            Damarwulan  dan  Menak  Koncar tersentuh. Ternyata,  korban  di
            pihak Majapahit  jumlahnya tidak sedikit. Ada yang tangannya
            patah, ada pula yang dadanya tergores pedang, bahkan ada pula
            yang  perut  bagian  kirinya  bocor terkena  tombak  lawan.  Ketika
            melihat  tangan  Panjawi  dan  Parapat  memar dan  tidak  dapat
            digerakkan, Damarwulan tidak tega melihatnya.

                  “Bertahanlah,   Kakang!”   kata   Damarwulan     sambil
            menaburkan ramuan  yang diambilnya dari  tabung  kecil yang
            disimpannya dalam saku celana. Panjawi menyeringai menahan
            sakit ketika ramuan itu ditaburkan di atas lukanya, tetapi hanya
            sebentar. Tak lama kemudian, keadaan Panjawi pun berangsur-
            angsur membaik. Demikian halnya dengan Menak Koncar, ia juga
            mengobati Parapat secara cekatan. Sesekali ia harus menyalurkan
            hawa murni untuk membantu ketahanan tubuh Panjawi. Ketika
            melanjutkan perjalanan ke barak yang lain, sesekali Damarwulan
            mendengar teriakan-teriakan kesakitan.

                  “Tuan Menak  Koncar, bagaimana jika hamba langsung
            menyusup  ke Prabalingga  saja?”  tanya  Damarwulan  memecah
            kesunyian.

                  Menak  Koncar terkejut  mendapat  pertanyaan  itu.  Setelah
            hening sejenak, ia pun bertanya, “Mengapa tidak kita selesaikan
            pertempuran ini dulu?” kata Menak Koncar sambil memandang
            Damarwulan.

                  “Daripada korban semakin banyak berjatuhan, hamba akan
            langsung  ke  Prabalingga menantang  Menak  Jingga berperang
            tanding secara kesatria satu lawan satu.”



                                         39
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49