Page 49 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 49
“Damarwulan ..., kau tidak perlu mengguruiku! Saya sudah
banyak makan garam kehidupan, yang perlu kausadarkan adalah
Kencana Wungu, bukan saya. Ingatkanlah dia agar menepati
janjinya dan segera kawin denganku! Mungkin kalau wajahku
tidak rusak seperti ini, Kencana Wungu pasti akan mengejar-
ngejarku.”
“Itu masa lalumu, Menak Jingga. Sekarang terimalah
kenyataan yang sebenarnya. Jangankan Ratu Kencana Wungu,
gadis-gadis kampung pun akan ketakutan melihat wajahmu,
Menak Jingga,” kata Damarwulan tanpa bermaksud menghina.
“Damarwulan ..., bersiaplah! Aku akan merusak wajahmu
dan aku akan melumpuhkan kakimu agar Kencana Wungu menyia-
nyiakan dirimu seperti dia menyia-nyiakanku. Aku senang jika kau
mengalami nasib sepertiku ha ... ha ... ha ....” Menak Jingga tertawa
hambar sambil melompat menyerang Damarwulan.
Sejak tadi Damarwulan telah mempersiapkan diri. Ketika
Menak Jingga menyerang, ia hanya memiringkan tubuh ke kiri
sedikit sambil kaki kanannya menendang perut lawan. Menak
Jingga sadar bahwa serangan pertamanya pasti akan gagal. Ketika
kaki Damarwulan menendang ke arah perut, tangan menak Jingga
segera berkelebat menangkap pergelangan kaki Damarwulan.
Namun, Damarwulan pun juga tidak ingin kakinya disakiti lawan
sehingga ketika tangan Menak Jingga hampir menyentuh kaki
Damarwulan, tiba-tiba kaki yang telah terjulur lurus itu cepat
berputar setengah lingkaran. “Wut ....”
Hampir saja kaki Damarwulan mengenai kepala Menak
Jingga. Namun, Menak Jingga adalah seorang yang tangguh dan
sangat berpengalaman. Dengan menjatuhkan diri ia terbebas
dari serangan Damarwulan. Bahkan, sambil menjatuhkan diri,
kaki kanannya sempat menyapu kaki kiri Damarwulan. Kini
ganti Damarwulan yang terancam. Ia segera meloncat tinggi
dan berputar beberapa kali di udara sebelum akirnya kakinya
menjejakkan tanah beberapa langkah dari Menak Jingga. Sesaat
kemudian pertarungan itu pun berlangsung kembali dan semakin
seru.
44