Page 45 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 45
“Oh, begitu.”
“Hamba akan berusaha mengalahkan Menak Jingga,
Tuan. Jika Menak Jingga dapat hamba kalahkan, peperangan
antara Blambangan dan Majapahit pasti akan segera berakhir.”
Damarwulan berusaha meyakinkan Menak Koncar.
“Damarwulan, jika engkau pergi ke Prabalingga, bagaimana
kelanjutan perang ini besok? Bukankah mereka masih mempunyai
tokoh-tokoh sakti?” Menak Koncar balas bertanya.
“Tuan, bukankah peperangan siang tadi berjalan imbang?
Besok pagi kekuatan Blambangan akan terpengaruh karena
kematian Mraja Dewantaka dan Mraja Dewasraya. Perkiraan
saya peperangan besok tetap akan berimbang, atau paling tidak
prajurit Majapahit dapat bertahan.” jelas Damarwulan.
“Jadi, engkau tetap berkeras hati akan ke Prabalingga?”
“Jika Tuan mengizinkan,“ jawab Damarwulan pendek.
“Baiklah, tapi jangan sendiri. Bawalah beberapa orang
pengawal!“ saran Menak Koncar kepada Damarwulan.
“Saya hanya akan mengajak Paman Sabdapalon, Tuan.”
“Kapan engkau akan berangkat?” tanya Menak Koncar.
“Sekarang juga, Tuan.”
“Hati-hatilah!”
Tatkala malam semakin kelam, terlihat dua sosok bayang-
bayang berkelebat dari pohon yang satu ke pohon yang lain.
Bayangan itu pada mulanya berlari biasa saja, tetapi semakin lama
semakin kencang. Bahkan, terkadang berkejar-kejaran.
“Tuan Damarwulan, kita sebentar lagi akan sampai.”
40