Page 297 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 297

Perlindungan dan Penyelamatan Keanekaragaman Hayati | 273


            demikian, tidak seperti kasus pada unggas do-  2003, dan Purwaningsih et al. 2003). Sebagian
            mestik terutama ayam, pada burung-burung      besar nematoda yang dapat menginfeksi
            liar yang terdeteksi H5NI tidak menunjukkan   manusia terdapat pada tikus, seperti Syphacia
            gejala-gejala flu burung dan tidak pernah ada   muris yang pernah ditemukan pada seorang
            temuan kematian masal. Hal ini disebabkan     anak Amerika yang tinggal di Filipina (Seo
            oleh konsentrasi virus H5N1 yang rendah       et al. 1968), Cyclodontostomum purvisi, yang
            serta daya tahan burung liar yang tinggi      menginfeksi manusia di Thailand (Bhaibu-
            terhadap paparan virus tersebut. Oleh karena   laya & Indrangarm 1975), Angiostrongylus
            itu peranan burung liar dalam penyebaran      cantonensis, cacing yang menyebabkan radang
            dan penularan H5N1 tidak ditemukan di         otak pada manusia, di Indonesia pernah
            Indonesia sampai saat ini.                    ditemukan menginfeksi manusia di Sumatra
                Satwa lain yang memiliki daya jelajah     (Kwo & Kwo 1968). Cacing ini pernah dite-
            tinggi dan berpotensi sebagai agen zoonosis   mukan pada bagian mata seorang perempuan
            adalah kelelawar, khususnya kalong (Pteropus   berusia 23 tahun di Semarang sehingga me-
            vampyrus dan P. alecto). Kelompok Pteropus    nyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan
            telah tercatat membawa virus nipah dan hen-   (Carney & Stafford 1979). Penularan cacing
            dra di sebagian wilayah Indonesia dan mung-   A. cantonensis pada manusia diduga melalui
            kin di wilayah lainnya (Breed et al. 2006 dan   perantara jenis-jenis keong yang tidak dima-
            Sendow 2013). Meskipun demikian, belum        sak sampai matang sempurna. Penyebaran
            ada data yang menunjukan kasus transmisi      penyakit dapat pula melalui caplak. Sebagai
            virus tersebut kepada manusia.                contoh anggota Suku Ixodidae dan Argasidae
                Sumber zoonosis yang juga menginfeksi     sebagai pengisap darah pada inangnya dapat
            satwa lain sebagai host-nya adalah nematoda   menyebarkan penyakit dari inang yang satu
            (Saim & Purwaningsih 1999, Purwaningsih       ke lainnya, atau dari dan ke satwa liar, do-
                                                          mestik ataupun manusia (Gambar 136).





























            Sumber: Sendow 2013
            Gambar 136. Distribusi titer virus Nipah dan Hendra pada serum kalong di Menado Sulawesi
            Utara dan Pontianak Kalimantan Barat dengan uji serum netralisasi
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302