Page 294 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 294

270 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     mendapatkan varietas lokal yang pada suatu    Management  Authority 2008). Bentuk
                     saat nanti diperlukan dan akan selalu terse-  bencana biologi secara umum dapat dika-
                     dia tanpa perlu mengeluarkan biaya ekstra.    tegorikan menjadi dua, yaitu a) epidemi atau
                     Pengetahuan tradisional varietas padi lokal,   pandemi penyakit dari organisme-organisme
                     termasuk pemahaman kesesuaiannya dengan       yang telah ada atau yang berpotensi muncul;
                     berbagai kondisi tanah seperti tanah basah,   dan b) ledakan populasi organisme yang
                     tanah datar, tanah kering di lereng, dan tanah   mengganggu keseimbangan ekosistem.
                     hitam, merupakan suatu keunggulan yang        Dalam kaitan dengan persebaran penyakit,
                     dikandung dari kearifan lokal. Soedjito (1996)   bencana ini dapat terjadi secara alami atau
                     melaporkan bahwa masyarakat Dayak Lepo’       dalam bentuk suatu kesengajaan dari ke-
                     Ke di Desa Apau Ping, Kabupaten Malinau       giatan perang biologi (Biological Warfare) atau
                     mengenal penggolongan tanah sampai 16         terorisme biologi (Bioterorisme).
                     macam. Mereka juga lebih mampu melihat ta-        Bencana biologi telah terjadi di Indonesia
                     nah secara lebih rinci dibanding pengetahuan   dan memberikan efek yang cukup besar pada
                     umum yang menggolongkan Kalimantan            kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
                     dalam satu macam tanah, yaitu Podsolik        Ledakan populasi suatu organisme yang
                     Merah Kuning.
                                                                   mengganggu ekosistem sebagian besar terjadi
                         Masyarakat Sunda di Bogor dan kawasan     akibat jenis asing invasif (JAI) yang secara
                     Puncak, Jawa Barat mempunyai berbagai         rinci telah dipaparkan pada Bab 7. Sebagai
                     macam varietas talas/keladi. Daerah Malang,   contoh, kerugian materiil yang ditimbulkan
                     Jawa Timur terkenal dengan tanaman bentul     oleh JAI adalah enceng gondok yang me-
                     yang termasuk dalam jenis talas-talasan juga.   nyumbat danau atau waduk sehingga Dinas
                     Keladi yang varietasnya mencapai puluhan      Kebersihan DKI harus menganggarkan Rp46
                     dapat ditemukan di daerah Wamena, Papua.      miliar untuk memulihkan perairan agar dapat
                     Di Papua juga banyak ditemukan varietas ubi   berfungsi dengan baik.
                     jalar yang menjadi sumber utama makanan           Kasus-kasus ledakan  penyakit  pada
                     mereka.
                                                                   hewan ternak telah memberikan kerugian
                         Keanekaragaman  genetika  ini sangat      materiil yang sangat besar sehingga untuk
                     penting untuk pengembangan pertanian          menanggulanginya Kementerian Pertanian
                     di masa datang. Banyak pemulia tanaman        telah mengeluarkan SK DirJen Peternakan
                     menekankan pentingnya ketersediaan plasma     No. 103/TN.510/KPTS/DJP/0398 yang memuat
                     nutfah karena padi unggul sekarang yang       11 penyakit hewan menular (PHM) strategis,
                     semakin seragam dan ditanam monokultur        di antaranya adalah Brucellosis, Antraks,
                     akan mengundang masalah yang serius           Septicaemia Epizootica (SE), Infectious Bovine,
                     seperti serangan hama yang tidak terkendali.   Rhinotracheitis  (IBR),  Bovine  Viral  Diarhea
                     Masalah tentang makanan ini akan segera       (BVD), dan Penyakit Jembrana (Riady 2005
                     datang karena Hargrove et al. (1988) mene-    dan Tarmudji 2006). PHM terjadi secara
                     mukan bahwa sejumlah besar varietas padi      sporadis dalam lokasi geografis yang terba-
                     unggul membawa gen sitoplasma yang sama.      tas, misalnya penyakit ngorok di Lombok
                     Apabila  pelestarian  sumber  daya  plasma    dan Brucellosis di Lombok dan Sumbawa.
                     nutfah Indonesia yang sebagian besar masih    PHM tersebut belum dapat ditanggulangi
                     di tangan petani tradisional tidak dilakukan,   sepenuhnya dan saat ini baru pemberantasan
                     negara tidak akan mampu membangun bibit       penyakit mulut dan kuku pada ruminansia
                     unggul yang sebenarnya sudah disediakan       besar yang berhasil dilakukan di seluruh
                     oleh alam.                                    wilayah Indonesia (Gde Putra 2006).
                                                                       Sampai saat ini kasus-kasus penyakit
                     10.5 Bencana Biologi                          hanya tercatat pada hewan ternak. Kasus-
                     Bencana biologi adalah suatu keadaan di       kasus pada satwa liar di habitat alaminya
                     mana terjadi suatu kematian atau kecacatan    belum pernah tercatat. Meskipun demikian,
                     dalam jumlah besar pada populasi manusia,     seiring dengan banyaknya interaksi antara
                     flora atau fauna yang disebabkan oleh leda-   manusia dan satwa liar di Indonesia karena
                     kan populasi atau aktivitas suatu organisme   meningkatnya jumlah satwa liar yang dipe-
                     dan/atau produknya (National Disaster         lihara sebagai satwa kesenangan atau satwa
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299