Page 290 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 290

266 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     struktur kimia dari sedimen yang dihasilkan   jenis flora dan 5.734 fauna. Jumlah tersebut
                     dari hutan mangrove.                          lebih besar daripada yang sudah tercatat pada

                         Kawasan hutan mangrove yang um-           tahun 2011, yaitu sebanyak 755 jenis flora dan
                     umnya berlumpur menyebabkan kondisi di        4.640 fauna (Widjaja et al. 2011).
                     daerah tersebut menjadi habitat yang an-          Jumlah fauna yang punah ada dua jenis,
                     aerob. Kondisi demikian menyebabkan           yaitu Coryphomys buehleri dari Mammalia ordo
                     satwa menjadi tidak dapat hidup. Akan         Rodentia dan Macrobrachium  leptodactylus
                     tetapi, kehadiran kepiting mangrove yang      dari Arthropoda ordo Decapoda. Hanya ada
                     umumnya bersifat herbivora dan memiliki       satu jenis flora yang punah di alam, yaitu
                     sifat penggali lubang menyebabkan banyak      Mangifera casturi. Meskipun demikian, jenis
                     terciptanya kondisi aerobik yang terkurung    ini sekarang sudah banyak dibudidayakan
                     di dalam banyak lubang. Daun-daun dibawa      orang. Dari Gambar 135 dapat dilihat bahwa
                     kepiting ke dalam lubang-lubang yang          jumlah fauna yang mempunyai jumlah jenis
                     berkondisi aerobik dan dihancurkan menjadi    terancam (critical) lebih rendah (69 jenis) bila
                     bagian yang lebih kecil atau dimakannya.      dibandingkan flora (115 jenis). Akan tetapi,
                     Kepiting dalam hal ini  sangat penting        jumlah fauna yang genting (endangered) lebih
                     dalam konversi nutrisi dan mineralisasi       tinggi (197 jenis) bila dibandingkan flora (77
                     yang merupakan jalur biogeokimia karbon,      jenis) dan fauna yang memiliki status rawan
                     selain dalam proses respirasinya. Cara yang   (536 jenis) lebih tinggi daripada flora (212
                     demikian mempercepat proses dekomposisi       jenis).
                     dari serasah yang jatuh. Kondisi berlumpur        Fauna Indonesia yang memiliki status
                     dan anaerobik yang tercipta di kawasan        konservasi dalam IUCN berasal dari 18
                     mangrove dapat berubah dengan kehadiran       kelas, yaitu kelompok ikan Actinopterygii,
                     kepiting. Dengan demikian, aktivitas kepiting   Chondrichthyes dan Sarcopterygii; kelompok
                     sangat penting dalam membentuk ekosistem      terumbu karang dan ubur-ubur:  Anthozoa
                     mangrove menjadi habitat bagi satwa lainnya     dan Hydrozoa; kelompok moluska: Bivalvia,
                     (Roemantyo et al. 2010).
                                                                   Cephalopoda dan Gastropoda; kelom-
                                                                   pok udang-udangan: Malacostraca dan
                     10.4.6 Fauna dan Flora dalam IUCN               Maxillopoda; Aves (burung); Amfibi; Reptilia;
                     Red Data List                                 Mamalia; Holothuroidea (Echinodermata/
                     Berdasarkan IUCN  Red Data List (2013),       timun laut); Insecta (serangga), Merostomata
                                                                   (belangkas); dan Polychaeta (cacing).
                     jumlah flora dan fauna Indonesia tercatat
                     sebanyak 6.906 jenis yang terdiri atas 1.172





























                             Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep
                             Gambar 135. Status Flora dan Fauna dalam IUCN Red Data List
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295