Page 293 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 293
Perlindungan dan Penyelamatan Keanekaragaman Hayati | 269
salah satu pohon khas hutan pegunungan mendatang. Sebagai contoh, Pakis danum
Jawa Barat. Masyarakat sengaja memelihara (Diplazium esculentum) yang merupakan pakis
pohon Saninten yang tumbuh di pinggir yang tergolong dalam suku Polypodiaceae,
kampung karena berbuah lebat dan lezat. pucuk mudanya dimakan seenak arparagus.
Saninten sangat potensial untuk pohon in- Pakis danum ini banyak tumbuh liar di
duk bagi pembiakannya di masa mendatang pinggir sungai dan apabila dikembangkan
untuk mengembangkan produksi nut yang dapat setara dengan rasa asparagus yang
belum berkembang di Indonesia (Soedjito et dapat dikalengkan. Menjaga dan memelihara
al. 2007). nilai budaya, melestarikan keanekaragaman
hayati, dan melumintukan temuan-temuan
Teladan-teladan masyarakat yang dapat
merasakan manfaat langsung dari kawasan masyarakat baik yang tradisional maupun
konservasi tersebut terjadi juga di tempat lain. yang modern harus digalakkan. Temuan-
Masyarakat Desa Morekau di Pulau Seram temuan lokal genius sangat potensial untuk
mentransplantasi bibit pohon agatis (Agathis mengangkat kesejahteraan masyarakat dari
damara) di bawah pohon induk ke area hutan jurang kemiskinan.
lain yang kurang populasinya agar dapat
tumbuh besar. Masyarakat berkepentingan 10.4.9 Pelestarian Jenis-Jenis Lokal
menambah populasi dan memberdayakan di Masya rakat Tradisional
pohon agatis ini di dalam hutan alam karena
mereka mengambil produksi damarnya untuk Pelestarian kehati pada tingkat genetika telah
diperdagangkan. Anyei Apui, kepala Adat lama dilakukan oleh masyarakat tradisional
Besar Dayak Hulu Sungai Bahau, tokoh ma- Indonesia, terutama tumbuhan pangan po-
syarakat Long Alango, Kabupaten Malinau, kok, seperti padi, ubi jalar, dan talas/keladi.
menanam gaharu (Aquilaria beccariana) di Dengan ladang daur ulang, masyarakat
lahan miliknya. Penerima Kalpataru 2009 ini Dayak sebenarnya adalah pelestari plasma
memungut bibit gaharu yang tumbuh di Ta- nutfah padi. Masyarakat Dayak Kenyah
man Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Umak Tukung di Long Sungai Barang, Apo
Timur. Masyarakat Desa Setulang, di bagian Kayan paling tidak memelihara 25 varietas
lain Kabupaten Malinau, sejak 2005 menanam padi ladang lokal (Wijaya dan Jessup 1996).
Gaharu dan Tengkawang, Shorea palembanica, Dolvina Damus (1992, 1993) bahkan menemu-
dengan bibit dari tanah ulen: hutan konser- kan sebanyak 58 varietas padi di dua desa di
vasi tradisional masyarakat Dayak. Kecamatan Pujungan dan sebanyak 37 varie-
tas padi di Kecamatan Krayan, Kalimantan
Petani tradisional ternyata mempunyai Timur. Puluhan varietas padi ini mereka
keanekaragaman jenis makanan yang tinggi. “rumat” dan “leluri”. Sebagai contoh, seorang
Jenis tumbuhan makanan ini biasa ditanam nenek di Desa Apo Ping mengenal 35 varietas
di ladang maupun dipelihara di pekarangan, padi (Setyawati 2003) dan ia menanam setiap
bahkan “dibiarkan tumbuh” di lahan yang varietas padi tidak untuk dimakan, hanya
semi-liar. Masyarakat Dayak Kenyah Lepo’ untuk memperbarui bibitnya (Soedjito 1996).
Tukung di Long Sungai Barang, Apo Kayan, Ia ingin “meleluri”-nya dengan penuh kasih
misalnya, menggunakan tidak kurang dari sayang bagaikan mengasuh anaknya sendiri.
150 jenis tumbuhan makanan, termasuk di
dalamnya 67 jenis tumbuhan liar dan 91 jenis Kekuatan cinta terhadap tanaman seperti
yang ditanam di pekarangan yang tergolong ini belum banyak digali dan dimanfaatkan
dalam 70 marga dan 38 suku (Soedjito 1991). untuk keperluan pelestarian alam (Soedjito
Hal ini sebenarnya tidak unik bagi budaya 1996). Padahal nilai kearifan lokal ini dapat
Dayak, namun umum dilakukan oleh petani memangkas biaya pengelolaan yang menjadi
tradisional di daerah tropik dengan alasan beban negara apabila dikerjakan sendiri oleh
menjalankan strategi yang umumnya terfokus lembaga negara. Bahkan nilai kearifan lokal
pada kelumintuan dan keamanan panen sudah berfungsi sebagai laboratorium ex situ
(Altieri et al. 1987 dan Clawson 1985). melalui kesadaran masyarakat lokal untuk
selalu melestarikan setiap jenis varietas
Beberapa jenis tumbuhan makanan lokalnya. Budaya Dayak dan serumpunnya
yang hidup liar mempunyai potensi untuk beserta pengetahuan tradisional ladang daur
didomestikasi dan dikembangkan di masa ulangnya harus diberdayakan agar terjamin