Page 83 - Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar secara Menyenangkan
P. 83

Semua sel terus-menerus mengirim dan menerima informasi.

                  Informasi  baru,  yang  tidak  memiliki  pola  atau  frekuensi  baku  harus
               menemukan  medan  bebas  yang  bergetar.  Pemetaan  bisa  membantu

               memicu  medan-medan  ini.  Medan-medan  bebas  ini  bisa  berubah,

               menyusun  ulang,  dan  membentuk  medan  baru  (pemetaan  saraf).
               Bahkan,  semakin  besar  getaran  medan-medan  ini,  semakin  dalam

               makna, masukan balik, dan pengertian Anda.

                  Tetapi, dalam proses pembentukan sebuah saraf, kemudian pemetaan

               mental,  otak  tidak  begitu  mampu  menggerakkan  pemetaan  paralel  lain
               karena  otak  “terganggu  secara  tematis.”  Otak  membentuk  hierarki

               dengan cepat untuk membentuk atau menciptakan pola. Bagi otak, ada

               risiko  kelangsungan  hidup  serta  kerentanan  tertentu  saat  sedang
               menciptakan  pola.  Tapi  hasilnya  luar  biasa.  Pola-pola  yang  terbentuk

               memberi  konteks  pada  informasi  sehingga  informasi  tersebut  tidak
               dibuang karena tidak bermakna.

                  Hasrat  untuk  membentuk  semacam  pola  penuh  makna  dari

               pemelajaran  kita  sepertinya  sudah  menjadi  pembawaan  sejak  lahir.
               Anak-anak  menciptakan  permainan  yang  membentuk  perilaku;  dan

               mereka menyusun  benda-benda  menjadi  pola  dan  bukan  bentuk  acak.
               Orang  dewasa  mengatur  peralatan  makan,  mobil,  perangkat,

               perlengkapan menjahit, bisnis, almari untuk menyimpan berkas, dan bab-

               bab  dalam  buku.  Para  peneliti  yakin  pemolaan  semacam  ini  mungkin
               dimulai pada tingkat mikro.


                  Saraf-saraf yang berdiri sendiri kemungkinan tidak menunjukkan tanda-
               tanda       pemelajaran,        hanya       kelompok-kelompok             saraflah      yang

               melakukannya.  Jaringan  atau  “awan”  saraf  ini  sepertinya  mampu
               mengenali  dan  merespons  pemelajaran  yang  bermakna.  Bahkan,  para

               ilmuwan  baru-baru  ini  menguji  model-model  persepsi  dan  pemelajaran
               yang mungkin merupakan cerminan dari sistem visual otak. Model-model

               “penghubung”  ini  meniru  kelompok-kelompok  saraf  dan  sinapsis.
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88