Page 27 - SD_Danau Laut Tador
P. 27

Tador makin siap. Malah, dia pakai kuda-kuda agar
            badannya tidak goyah. “Aman, Yah, sudah enggak dapat

            bergerak ayamnya ini,” balas Tador seperti berteriak.
                 Ayah  bangkit  dan  langsung  menuju  ke  tempat

            Tador.  Tangan  kanannya  memegang  pisau.  Tampak
            sisi  pisau  itu  berkilau  terkena  sinar  matahari.  Cepat

            ayah  memegang  kepala  ayam  itu,  tepatnya  di leher
            bagian  atas.  Mulut  ayah  langsung  bergerak.  Dia

            tampak berdoa. Bismillahi wallahu akbar. Lalu, tangan
            kanannya  bergerak  cepat, menyambar urat leher ayam

            itu. “Pegang. Jangan dilepaskan dulu,” perintah ayah.
                 Tador  mengangguk. Ayah  terus  menggoreskan

            pisaunya ke leher ayam, tetapi tidak sampai putus.
                 “Sudah, lemparkan!” perintah ayah.

                 Tador  pun  langsung  melemparkan  ayam  itu  ke
            tanah.  Ayam  itu  menggelepar  dan  melompat-lompat.

            Darahnya  mengalir  deras.  Tador  berjongkok  sambil
            melihat tingkah ayam itu. Tidak lama kemudian, gerak

            ayam itu melemas. Tergeletak di atas tanah. Jaraknya
            sekira lima meter dari Tador.

                 “Jangan  melamun  Tador,  masih  ada  satu  lagi,”
            kejut ayah.






                                          19
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32