Page 42 - Buku Ajar Perpajakan ( PPh Pasal 21 )_Neat
P. 42
Perhitungan Kembali PPh Pasal 21 saat Pegawai tersebut saat berhenti bekerja
Gaji per Bulan (Januari-September) 9 * Rp 10.000.000 Rp 90.000.000
Bonus Rp 20.000.000
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) (dikali 9) Rp 1.800.000
Jaminan Kematian (JK) (dikali 9) Rp 1.350.000
Penghasilan Bruto Rp113.150.000
Pengurangan
1) Biaya Jabatan 5% * Rp 113.150.000 = Rp
Rp 4.500.000
5.657.500 Maks 500.000/bln
2) Iuran Pensiun (dikali 9) Rp 1.080.000
3) Jaminan Hari Tua (JHT/THT) (dikali 9) Rp 900.000
Total Pengurang Rp (6.480.000)
Penghasilan Neto 9 bulan Rp106.670.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
WP. Pribadi Rp 54.000.000
Menikah Rp 4.500.000
3 Anak Rp 13.500.000
Total PTKP Rp (72.000.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 34.670.000
PPh Pasal 21 Terutang
5% * Rp 34.670.000 = Rp 1.733.500
PPh Pasal 21 Terutang atas Penghasilan 9 Bulan :
9/12 * Rp 1.733.500 Rp 1.300.125
PPh Pasal 21 Telah Dipotong Sampai Dengan Bulan Agustus 2023 atas gaji & Bonus
(8 * Rp 180.625) + Rp 3.175.375 Rp 4.620.375
PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk bulan September 2016 Rp (5.920.500)
Catatan :
Cara tersebut juga berlaku untuk pegawai yang kehilangan kewajiban subjektifnya pada tahun berjalan
karena meninggal dunia
38