Page 20 - CIA RAHMAT HIDAYAT
P. 20

KEGAGALAN CIA                         )o(lll


           wira CIA yang bekerja di luar negeri. Sampai  akhir  abad yang lalu, Di-
           nas bukan lagi merupakan dinas intelijen yang berfungsi penuh  dan in-
           dependen. Dinas telah berubah menjadi  sebuah kantor lapangan  eselon
           kedua bagi Pentagon,  yang bekerja  menimbanginimbang  taktik  perang
           yang tidak pernah  ada, bukan strategi6trategi  perjuangan  ke depan. Dinas
           intelijen tak berdaya  mencegah terjadinya  serangan  Pearl Harbor  kedua.
              Setelah  serangan  atas New York dan'Washington,  Dinas  mengirimkan
           sekelompok kecil kader operator rahasia yang terampil ke Afganistan
           dan Pakistan untuk memburu para pemimpin Al-Qaeda. Dinas kemu'

           dian memalsukan  perannya sebagai sumber  informasi rahasia  yang la-
           yak dipercaya ketika menyerahkan  laporan  palsu tentang keberadaan
           senjata pemusnah  massal lrak ke Gedung Putih. Bahkan Dinas telah
           menyerahkan  satu ton laporan yang didasarkan  hanya pada satu ons in-
           formasi intelijen.  Presiden  George'!7. Bush dan pemerintahannya pada
           gilirannya  menyalahgunakan  Dinas,  yang pernah  dengan bangganya di-
           pimpin  oleh ayahnya,  mengubahnya  menjadi  sebuah  pasukan polisi parr
           militer di luar negeri dan birokrat lumpuh di markas  besar. Bush de-
           ngan ceroboh menjatuhkan  vonis mati politis terhadap  CIA pada tahun
           2004 ketika dia mengatakan bahwa Dinas  "cuma  menerka-nerka"  perkem'

           bangan perang di lrak. Belum pernah ada seorang  presiden  pun yang se.
           cara terbuka  mengecam CIA seperti itu.
              Keberadaan  Dinas di tengalr-tengah  pemerintahan Amerika berakhir
           dengan  dibubarkannya kantor direktur  intelijen pusat pada tahun 2005.
           Sekarang CIA harus dibangun  kembali  agar tetap eksis. Upaya ini akan
           memakan waktu bertahun tahun. Thntangan memahami dunia  sebagai-
           mana adanya telah menenggelamkan  tiga generasi perwira ClA. Hanya
           segelintir dari generasi tersebut  yang menguasai selukbeluk  negara lain,
           apalagi kultur politik Washington.  Sebaliknya,  hampir  setiap presiden,
           Kongres,  dan direktur  intelijen  pusat sejak tahun 196oan telah terbukti
           tidak mampu memahami cara kerja ClA. Kebanyakan dari mereka telah
           meninggalkan  Dinas  dalam keadaan  lebih buruk dibanding ketika  mereka
           mendapati Dinas pertama kali. Kegagalan  mereka  telah mewariskan  apa
           yang disebut Presiden Eisenhower  sebagai "warisan  puing'puing"  (a  legac-1
           of ashes) kepada generasi  yang akan datang.  Kita kembali ke titik tempat
           kita memulainya 60 tahun yang lalu, dalam keadaan kacau'balau.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25