Page 46 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 46

45   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim



               “Wahai  orang-orang yang beriman! Janganlah suatu  kaum  mengolok-olok kaum  yang lain

               (karena) boleh jadi mereka (yang diperolokolokkan) lebih batk dari mereka (yang mengolok-
               olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena)

               boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-
               olok). janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan

               gelar-gelar yang buruk Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah

               beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.”


               Dan firman Allah SWT dalam QS al Hujurat ayat: 13


               “Wahai  manusia,  sesungguhnya  kami  menciptakan  engkau  dari  seorang  laki-lakd  dan

               perempuan dan menjadikan engkau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
               kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang

               yang  paling  tagwa  di  antara  engkau.  Sesungguhnya  Allah  Maha  Mengetahui  lagi  Maha
               Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 13)


               “...Maka  janganlah  kalian  memuji  terhadap  diri  sendiri  karena  sesungguhnya  Allah  lebih

               mengetahui orang-orang yang lebih tagwa.” (QS. An Najm: 32)


               Sebab terkadang orang yang dihina itu hatinya lebih bersih disisi Allah dan lebih suci tindak

               tanduknya, amal perbuatannya dan niatnya lebih ikhlas, sebagaimana yang dikatakan dalam
               sebuah sya'ir :



               Bisa jadi hina itu adalah manusia paling agung
               Jangan engkau hina orang yang rendah di alam ini


               Dikatakan bahwa Allah itu merahasiakan tiga hal dalam tiga hal, yaitu : wali-Nya ditengah para

               hamba-Nya, ridha-Nya dalam taat kepada-Nya, murka-Nya dalam maksiat kepada-Nya.


               Termasuk  salah  satu  kategori  akhlaq  mardiiyyah,  akhlaq  yang  di  ridhai  oleh  Allah  adalah

               memperbanyak  taubat,  ikhlas,  yakin,  tagwa,  sabar,  ridha,  gana'ah  (menerima  apa  adanya),
               zuhud,  tawakkal,  menyerahkan  diri  kepada  Allah,  hati  yang  baik,  berprasangka  baik,

               memaafkan, budi pekerti yang baik, melihat hal-hal yang bagus, mensyukuri terhadap nikmat
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51