Page 44 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 44
43 Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
fakir miskin, selalu mengasihi kepada para tetangga, sanak kerabat, selalu mengasihi kepada
para murid, menolong dan berbuat baik kepada mereka.
Apabila guru melihat seseorang yang tidak bisa mengerjakan shalat, bersuci dengan sempurna
atau keawajibankewajiban yang lain, maka ia memberikan pengarahan, petunjuk dengan lemah
lembut, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi kepada orang-orang a'raby (orang dusun)
ketika ia kencing di dalam masjid, dan bersama Mu'awiyah bin Hakam ketika dalam keadaan
shalat sambil berbicara.
Ketujuhbelas, membersihkan hati dan tindakanya dari akhlaq-akhlaq yang jelek dan diteruskan
untuk merealisasikannya dalam perbuatan-perbuatan yang konkrit dan baik. Termasuk akhlaq
yang tidak baik, rendah adalah: hasud, khianat, marah bukan karena Allah, menipu, sombong,
riya', membanggakan diri, supaya didengar orang, pelit, angkuh, tamak, menyombongkan diri
sendiri, boros, bermewahmewahan, berhias diri dihadapan orang lain, senang di puji oleh orang
lain terhadap sesutau yang tidak pernah ia kerjakan, purapura tidak tahu terhadap aibnya
sendiri, selalu memperhatikan aib orang lain, urakan, terlalu fanatik pada sesuatu selain Allah
(ta'assub), suka membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, berkata jelek, dan
menghina orang lain.
Guru (pengajar) harus menghindarkan diri dari sifat-sifat yang jelek dan budi pekerti yang tidak
baik, karena sifat yang telah disebutkan di atas merupakan pintu dari setiap kejelekan, bahkan
seluruh kejelekan berawal dan masuk dari sifat tersebut.
Sebagian para ulama' dan para ahli fiqih yang mempunyai hati yang jelek sebagian besar di
coba oleh Allah dengan sifatsifat tersebut diatas, kecuali orang yang di jaga langsung oleh
Allah, terutama sifat hasud, membanggakan diri sendiri (ujub), riya' dan sombong.
Beberapa obat dari berbagai macam penyakit ini telah dijelaskan dalam kitab yang memuat
tentang halusnya watak (kutub al raqa'iq). Barang siapa yang hendak mensucikan dirinya dari
penyakit tersebut, maka hendaknya ia memiliki kitab tersebut. Termasuk kitab yang paling
penting dan paling halus yaitu kitab “Bidayatul Hidayah" karya imam Al Ghazali.
Termasuk cara untuk mengobati penyakit hasud adalah selalu berfikir bahwa hasud itu selalu
bertentangan dengan Allah.