Page 49 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 49

48   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim





               Orang buta bukanlah orang yang banyak bertanya, orang buta yang sempurna adalah orang
               yang terlalu diam karena kebodohanya sendiri.


               Sekolompok orang dari ulama' salaf, dulu mereka belajar kepada murid-muridnya atas sesuatu

               yang tidak mereka ketahui. kemudian hal itu dibenarkan oleh golongan para sahabat dan para

               tabi'in.  Dan  yang  lebih  hebat  dari  semua  itu  adalah  Rasulullah  Saw  membaca  al-Quran
               dihadapan Ubay bin Ka'ab, Beliau bersabda:


               “Aku  telah  mendapat  perintah  dari  Allah  untuk  membacakan  kepadamu  ayat  “Jam

               yagunilladzina kafarauu” .


               Kemudian para ulama' berkata bahwa : termasuk faidah dari ayat tersebut adalah orang yang

               mulia tidak boleh mencegah untuk menjadi murid, dan menimba ilmu dari orang yang lebih
               rendah darinya (pangkat).


               Al Humaidi, berkata: ia merupakan salah satu  dari muridnya  imam  Syafi'i,  la mengatakan

               bahwa: aku menemani iman Syafi'i mulai dari kota Makkah sampai ke kota Mesir, aku selalu

               mengambil hikmah, yaitu aku menanyakan kepada beliau beberapa masalah, kemudia beliau
               juga menanyakan masalah hadits kepada aku".


               Ahmad bin Hanbal telah berkata: Imam Syafi'i berkata kepada aku, kalian lebih alim, lebih

               mengetahui tentang ilmu hadits dari pada aku, oleh karena itu apabila ada sebuah hadits yang

               shahih tolong sampaikan pada aku, dan aku akan mengambilnya.


               Keduapuluh, membiasakan diri menyusun atau merangkum kitab, jika memang mempunyai
               keahlian dalam bidang itu, karena apabila hal itu dilakukan, maka akan membuat seorang guru

               selalu menelaah, mempelajari hakikat keilmuan baik yang tersurat atau yang tersirat dan pada

               akhirnya dapat memperdalam esensi keilmuan dan juga banyak manfaat yang diperolehnya.


               Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Al Khatib Al Baghdadi, bahwa membuat karya tulis,
               merangkum,  meresume  akan  menguatkan  hafalan  seseorang,  mencerdaskan  akal  pikiran,

               mempertajam daya nalar, mengembangkan argumentasi, mengahasilkan nama yang harum,
               nama yang baik, besar pahalanya sampai hari kiamat.
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54