Page 65 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 65
64 Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
Keduabelas, jika ada murid kelas atau peserta kajiannya absen tidak seperti biasanya, maka
guru harus menanyakannya, bagaimana kondisinya, dan siapa saja relasinya. lika tidak
mendapatkan kabar tentangnya, maka guru hendaknya mengirim surat kepadanya atau lebih
baik mendatangi rumahnya langsung. Jika dia sakit, jenguklah dia. Jika dia dalam kesusahan,
ringankan penderitaannya. Jika dia dalam perjalanan, cari tahu siapa keluarganya dan orang
yang berhubungan dengannya, tanya kepada mereka tentang murid tersebut dan berusaha untuk
membantu memenuhi kebutuhan mereka, dan menyambung tali silaturahim dengan mereka
sebisa mungkin walau dengan doa.
Ketahuilah, murid yang baik jauh lebih banyak memberi balasan kepada gurunya berupa
kebaikan dunia dan akhirat dibandingkan orang yang terkaya sekalipun dan kerabat terdekat
dari guru tersebut. Oleh sebab itu, ulama terdahulu yang mengajak kepada Allah dan agamanya
melemparkan jaring kesungguhan untuk menangkap murid yang bakal berguna bagi orang lain
dalam kehidupan dunia dan akhirat mereka. Bahkan kalau guru memiliki satu murid saja yang
ilmu, perbuatan, kezuhudan, dan bimbingannya bermanfaat bagi orang banyak, niscaya satu
murid itu sudah cukup menjadi amal kebaikan sang guru di sisi Allah Ta'ala. Sebab, bila ada
sedikit ilmu saja yang tertransfer dari satu orang kepada orang lain sehingga orang lain tersebut
bisa mengambil sisi manfaatnya, maka sang penyebar ilmu pertama akan mendapatkan bagian
pahala, sebagaimana keterangan dalam hadis sahih dari Nabi Muhammad Saw:
"Jika seorang hamba meninggal dunia, amal perbuatannya terputus kecuali tiga perkara:
sedekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang mendoakan orang tuanya."
Nah, ketiganya terejahwantahkan dalam diri seorang pengajar ilmu. Aktivitas mengajarkan
ilmu dan inemahamkannya termasuk sedekah, seperti sabda Rasulullah tentang orang yang
melakukan shalat sendirian, "Siapa yang mau bersedekah kepada orang ini?” Maksudnya,
dengan cara ikut shalat bersamanya supaya diperoleh keutamaan shalat berjamaah. Pengajar
ilmu mendatangkan keutamaan ilmu kepada muridnya, di mana keutamaan ilmu lebih unggul
daripada keutamaan shalat berjamaah sebab dengan ilmu kemulian dunia dan akhirat bisa
dicapai. Ilmu yang bermanfaat sudah jelas ada pada diri pengajar, karena dialah yang menjadi
jembatan supaya ilmu sampai kepada setiap orang yang mengambil keuntungan dari ilmu
tersebut. Sedangkan doa dari anak yang salih, menurut kebiasan yang berlaku dalam
peristilahan para ahli hadis dan ulama, sama dengan doa murid untuk guru-gurunya.