Page 8 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 8

7   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim



               » Demi Allah, jika tidak ada timupetunjuk jalan yang benar menjadi tidak jelas, dan perkara-

               perkara yang samar bagi kita tak terdeteksi sinyalnya..


               Ka'ab Al Akhbar berkata: “Seandainya pahala majelis ulama’ itu terlihat oleh manusia, niscaya
               mereka  akan  saling  berperang  (memperebutkan  majelis  tersebut)  berebut  pahala,  sampai-

               sampai setiap orang yang berpangkat meninggalkan jabatannya dan para pemilik pasar akan

               meninggalkan pasarnya.


               Sebagian ulama' salaf berkata: “Sebaik-baik pemberian adalah akal, sedangkan sejelek-jelek
               musibah adalah kebodohan”.



               Sebagian ulama' salaf yang lain juga berkata: “Ilmu itu sebagai pengaman dari tipu daya setan,
               juga sebagai benteng dari tipu daya orang yang dengki dan sebagai petunjuk akal”.


               Kemudian sang ulama' membacakan syair:


               » Alangkah bagusnya akal dam alangkah terpujinya erang yang berakal # Alangkah jeleknya

               kebodohan dan alangkah tercelanya orang bodoh.

               » Tak ada ucapan seseorang yang pantas dalam suatu perdebatan # Sedangkan kebodohan
               itulah yang akan merusaknya pada hari nanti ketika ia ditanya

               » Ilmu adalah sesuatu yang paling mulia yang diperoleh seseorang # Barangsiapa tidak berilmu
               , maka ia bukanlah laki-laki (tokoh).

               »  Wahai  saudara  kecilku  Pelajarilah  ilmu  dan  amalkanlah,  Ilmu  itu  merupakan  sebuah

               perhiasan bagi orang yang benar-benar telah mengamalkannya.


               Diriwayatkan dari Muadz Bim Jabal  ia berkata: “Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya
               adalah  suatu  kebajikan,  mencarinya  adalah  suatu  ibadah,  mendiskusikannya  adalah  tasbih,

               membahasnya adalah jihad, menyerahkannya adalah upaya pendekatan diri kepada Allah SWT

               dan mengajarkannya kepada orang yang tidak berilmu adalah shadagah.


               Fuzdall bin I'yadi   telah berkata: “Orang yang alim yang mengajarkan ilmunya kepada orang
               lain, maka ia akan diundang di kerajaan langit sebagai orang besar”.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13