Page 17 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 17

“Itu omong kosong yang mereka jual di iklan mereka!” kata
            Ewan kepada saya.

            “Kenapa berkata seperti itu?” tanya saya.

            “Kamu tahu apa yang mereka lakukan pada orang-orang
            yang  menolak  masuk  ke  pusat  rehabilitasi  ini?”  tanya
            Ewan.

            “Dijemput paksa?” jawab saya.

            “Mereka ditembaki sampai mati, dan mayatnya digantung
            di  tembok-tembok  perbatasan  setiap  negara.  Dibiarkan
            sampai membusuk di situ, Aryo,” katanya.

            “Untuk  apa?”  tanya  saya.  “Kan  mereka  tinggal  dijemput
            paksa  dan  diseret  ke  pusat  rehabilitasi  terdekat  dan
            bukannya menambah masalah baru mengingat populasi
            manusia sudah di ambang kritis?”

            “Aryo!  Kamu  jangan  terlalu  naif.  Mereka  tidak  berniat
            menyembuhkan  kita!  Pemerintah  tahu  bahwa  sindrom
            ‘self harm’ ini tidak ada obat penyembuhnya. Pil dan tablet,
            hidroterapi, serta elektroterapi itu tidak banyak berguna.
            Pemerintah…mereka  punya  rencana  lain,  Aryo…”
            katanya  sambil  menarik  lengan  saya,  menjauh  dari
            ruangan tersebut.


            “Rencana apa?” tanya saya.

            “Mereka  akan  mengganti  populasi  manusia  dengan
            generasi  kloning,  Aryo!  Coba  pikirkan,  manusia  yang

                                     15
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22