Page 20 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 20
berkunjung ke toilet dan memuntahkan semua isi
perutnya. Anorexia Nervosa akut, kata orang-orang di
berbagai klinik serta rumah sakit yang dikunjunginya.
Perasaan takut untuk menjadi gemuk, selalu ingin
mengikuti standar kecantikan yang dilihatnya lewat layar
televisi, majalah, internet, diakui sepenuhnya oleh
kebanyakan masyarakat.
Winda sangat membenci cermin, berbeda dengan Meri.
Rasa bencinya tersebut membuatnya selalu berpikir
bahwa semua cermin yang ada di dunia ini diciptakan
bersekongkol oleh sebuah kekuatan yang menentukan
makhluk tercantik dan terbaik yang terpilih untuk hidup di
dunia. Planet bumi ini bukan tempat yang ditakdirkan
untuk dirinya.
Di benak Winda, orang-orang baik di sekitarnya, justru
karena mereka berusaha menyembunyikan perasaan
benci dan cemburu terhadap dirinya.
Karena saya kurus dan cantik, katanya dalam hati.
Sayangnya pepatah berkata ‘bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian’. Untuk cantik yang awet,
rasa sakit ini setimpal, katanya lagi. Dia bisa makan dan
minum sesukanya, tetapi tubuhnya akan selalu langsing,
tidak seperti orang-orang itu.
Ketika Winda selesai membersihkan sisa muntah yang
menempel di bibirnya, di hadapannya tutup dudukan
kloset toilet yang berwarna putih itu justru terlihat gelap
dan redup. Seseorang berdiri tepat di belakangnya. Winda
baru akan menoleh kepada orang itu, ketika tiba-tiba
18