Page 24 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 24
“Dia mungkin lupa, karena berada terlalu lama di
sini…dasar psikopat!” kata Bobby.
“Ayo, kita bergegas, bro,” kata Reno sambil mengajak
Bobby pergi.
Kepanikan terdengar di mana-mana, suara teriakan, juga
langkah kaki yang lari berjejalan menuju aula. Edwin
mengenakan seragam dan topinya, tampak sibuk
mengkoordinasikan tugas kontrol dan pengawasan
kepada sejumlah petugas yang lalu lalang
menghampirinya. Sesekali ditatapnya Sandra, yang
berdiri tidak jauh di dekatnya. Hal yang paling
dicemaskannya, kini terjadi. Kekacauan di fasilitas
tersebut. Dan hal ini akan segera diketahui oleh dewan
senior. Sandra berjalan menghampirinya, mencoba
menyampaikan sesuatu.
“Jangan sekarang, Sandra…bukan waktu yang tepat,”
komentar Edwin dengan sinis. “Kita akan bicara empat
mata, sebentar….”
Setelah semua orang di ruangan terkumpul dalam bentuk
barisan, Edwin memberi aba-aba kepada petugas jaga
bersenjata untuk mengunci semua pintu di ruangan
tersebut.
“Belum lengkap semua, Pak, masih ada beberapa pasien
yang hilang,” kata seorang petugas bersenjata tersebut
setengah berbisik di hadapan Edwin.
“Sampaikan ke petugas jaga di luar agar diperintahkan
tembak di tempat saja…mereka hanya akan
22