Page 223 - MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN INOVATIF KIMIA
P. 223
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 214
berkelompok (groups). Masalah yang diajukan secara individu tidak memuat
intervensi atau pemikiran dari siswa yang lain. Masalah tersebut adalah
murni sebagai hasil pemikiran yang dilatar belakangi oleh situasi yang
diberikan. Masalah yang diajukan oleh siswa yang dibuat secara
berpasangan dapat lebih berbobot, jika dilakukan dengan cara kolaborasi,
utamanya yang berkaitan dengan tingkat keterselesaian masalah tersebut.
Sama halnya dengan masalah yang dirumuskan dalam satu kelompok kecil,
akan menjadi lebih berkualitas manakala anggota kelompok dapat
berpartsipasi dengan baik (Hamzah, 2003).
Kondisi yang diberikan untuk membentuk soal dapat diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu:
1) Bebas. Tidak ada kondisi apapun yang harus dipatuhi oleh siswa dalam
membentuk soal
2) Semi Terstruktur. Siswa diberi kondisi terbuka untuk diselidiki dengan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya kemudian mengaitkan kondisi
itu dengan prinsip matematika untuk membentuk soal
3) Terstruktur. Siswa diberi data atau informasi untuk membentuk soal
Peserta didik hanya diberikan situasi tertentu sebagai stimulus
dalam merumuskan soal/ masalah. Berkaitan dengan situasi yang
dipergunakan dalam kegiatan perumusan masalah/ soal dalam pembelajaran
matematika, soal dapat dibangun melalui beberapa bentuk, antara lain
gambar, benda manipulatif, permainan, teorema/ konsep, alat peraga dll
(Brown & Walter, 2005). Adapun penilaian kemampuan membentuk soal
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021