Page 220 - MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN INOVATIF KIMIA
P. 220
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 211
yang diberikan oleh pengajar, diharapkan pembelajar memberi respon
berupa soal. Menurut Silver dan Cai (Silver & Cai, 1996) respon pebelajar
dapat dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu pertanyaan non
matematika, pertanyaan matematika, dan pernyataan. Selanjutnya
pertanyaan matematika dapat dibagi lagi atas dua bagian yaitu yang tidak
dapat diselesaikan dan yang dapat diselesaikan.
Pembelajaran problem posing merupakan pembelajaran yang berpusat
pada siswa siswa dan juga pembelajaran yang berpusat pada guru, karena
dalam strategi problem posing penyampaian materi seluruhnya dilakukan
oleh guru dan pembentukan soal dilakukan oleh siswaoleh karena itu,
strategi problem posing dilandasi oleh teori konstruktivisme dan
behaviorisme. Melalui pembelajaran dengan pendekatan problem posing,
siswa bisa belajar aktif dan mandiri. Ia akan membagun pengetahuannya
dari yang sederhana menuju pengetahuan yang kompleks. Dan dengan
bantuan guru, siswa bisa diarahkan untuk mengaitkan suatu informasi
dengan informasi yang lainnya sehingga terbentuk suatu pemahaman baru.
Aspek psikologis yang menunjang implementasi strategi pembentukan soal
dapat diuraikan sebagai berikut, pokok bahasan dalam ilmu kimia ada yang
melibatkan hitungan atau operasi matematika. Pembelajaran pokok bahasan
tersebut yang konvensional pada umumnya pengajar meminta pembelajar
untuk mengerjakan soal-soal baik di LKS, buku, maupun di papan tulis
secara bergiliran. Situasi seperti ini menimbulkan rasa cemas yang besar
pada diri pembelajar. Bagi pebelajar yang berkemampuan rendah
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021