Page 133 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 133

Winata adalah mantan pacar Myrna di bangku SMP. Winata adalah seorang polisi

                        reserse  yang  telah  menduda  dan  berniat  memperistri  Myrna.  Winata  memiliki
                        karakter tenang, bijak, memimpin, mengayomi, cerdas, tegas, perhatian, setia, dan

                        penuh dengan pertimbangan.

                             Pada  bagian  prolog,  tokoh  Myrna  dalam  struktur  ego-nya  mengisahkan
                        tentang kehidupan dan pandangan hidupnya. Dari hal-hal yang dikisahkan Myrna

                        menunjukkan bahwa dalam diri Myrna telah tertanam jiwa seorang feminis.
                             Aku terpaksa tinggal di lorong itu, lorong yng buntu, sebab rumahku, rumah
                             tingkat  dengan  dua  tangga  simetris  di  depannya,  telah  dirampas  oleh
                             seseorang–yang  sampai  hari  ini  tidak  kukenal  namanya–dengan
                             menggunakan kekuasaan Orde Baru, memainkan KKN dalam birokrasi di
                             pemda dan pengadilan (Sylado, 2002, hlm. 9).

                             Statusnya  yang  selalu  distereotipe  dengan  sebutan  “janda”  membuat  ego
                        Myrna  menjadi  naik  karena  merasa  tidak  nyaman  dalam  lingkungan  sosialnya.

                        Pandangan Myrna tentang stigma negatif masyarakat terhadap status dirinya bisa
                        dikaji dengan kritik sastra feminis ideologis melalui analisis gender berdasarkan

                        ketidakadilan gender dalam manifestasi pelabelan gender (Fakih, 2013).  Namun

                        demikian,  Myrna  adalah  janda  yang  memiliki  prinsip  kuat  untuk  tidak  tergoda
                        dengan sembarang lelaki sebagaimana tertulis melalui teks ini.

                             Atas nama cinta, hormat, ketulusan, dan putus asa, setelah menjadi janda aku
                             tetap menyandang nama suamiku, Andriono. Dalam kartu nama yang telah
                             aku  berikan  kepada  siapa  saja,  termasuk  kepda  Anda  nanti,  tertera  jelas
                             namaku, Ny. Myrna  Andriono.  Hanya saja  sebab aku beprofesi  nyanyi  di
                             lounge hotel berbintang, bos memasang namaku di poster dan balihi tanpa
                             nyonya (Sylado, 2022, hlm. 1).

                             Upaya Myrna dalam memperjuangkan hak miliknya dalam bentuk rumah dan

                        tanah  warisan  almarhum  suaminya  yang  telah  dirampas  seseorang  melalui
                        permainan hukum, maka persoalan ini digunakan kajian kritik feminis transformasi

                        gender (Fakih, 2013). Misalnya pada teks berikut ini.
                             …  Sumpah  dengan  sebuah  nama,  dia  tidak  akan  lupa  adegan  itu.  Bukan
                             hanya satu adegan, melainkan serangkaian adegan. Betapa oleh pengadilan
                             yang  lancung  dia  dinyatakan  menempati  rumah  yang  tidak  sah  surat-
                             suratnya,  dan  oleh  karenanya  dia  diberi  waktu  hanya  2  x  24  jam  untuk








                                                                                                    127
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138