Page 157 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 157
sekian banyak lelaki itu, taka ada satupun yang sesuai dengan harapan Telaga.
Telaga juga merasa sudah tidak bisa diatur lagi dengan aturan-aturan perempuan
Brahmana. Kebahagian Telaga adalah menikah dengan Wayan, dan bukan dengan
para lelaki pilihan ibunya.
Ida Bagus Tugur adalah orang yang tidak ingin mencampuri kehidupan
pribadi Telaga. Sebagai kakek Telaga, Bagus Tugur tahu betul bahwa di antara
Telaga dan Wayan sudah terbina perasaan cinta yang cukup lama. Bagus Tugur
juga melihat Wayan sebagai sosok gambaran dirinya yang berasal dari kalangan
Sudra. Walaupun Bagus Tugur dinikahkan kepada Ida Ayu Sagra karena memiliki
kepantasan dari segi karir yang dapat mengangkat derajat keluarga dari Ida Ayu
Sagra yang berkasta Brahmana.
Ditambah lagi dengan dorongan dari Ida Bagus Ketu Pidada, paman Telaga
yang terus memberi semangat pada Telaga untuk mengejar kebahagian bersama
Wayan. Telaga dengan struktur ego-nya merasa dukungan mereka sebagai sebuah
kekuatan untuk berani mengambil keputusan meninggalkan griya demi menikah
dengan Wayan. Telaga telah berjuang keras meminta restu pada ibunya dan
memberikan pengertian bahwa kebahagian hidupnya ada bersama Wayan Sasmita.
Akhirnya dengan superego-nya, Telaga mengambil resiko itu demi kebahagiaan
hidupnya, kemudian berani menjalani kehidupan dalam alur masyarakat biasa
bersama Wayan. Telaga mengiklaskan semuanya pada Sang Hyang Widhi-nya,
setelah tidak diakui lagi sebagai anak oleh Jero Kenanga.
Ringkasan cerita novel Tarian Bumi di atas jika menggunakan skema aktan
dari Greimas (Sumiyadi, 2021) yang bertujuan mengkaji hubungan antar tokoh,
dinamika tokoh, dan alur tokoh, maka hal tersebut dapat digambarkan melalui
bagan berikut ini.
151