Page 154 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 154
Ida Bagus Ngurah Pidada adalah ayah Telaga, suami dari Kenanga yang
memiliki karakter sangat manja, malas, temperamen, pemabuk, egois, dan tidak
memiliki rasa tanggung jawab terhadap istri dan anaknya, namun punya harga diri
yang tinggi. Wayan Sasmita adalah lelaki kasta Sudra, seorang pelukis, dan
mahasiswa seni lukis tingkat akhir dengan kepribadiannya yang tenang, pendiam,
bijak, dewasa, dan sangat berbakti pada ibunya. Ida Sagra Pidada, nenek Telaga
meskipun anggun dan cantik, namun memiliki jiwa yang keras dan angkuh. Ida
Bagus Tugur adalah kakek Telaga, suami Sagra Pidada, dan ayah dari Ngurah
Pidada. Bagus Tugur berasal dari masyarakat kalangan Sudra, namun karena
sosoknya yang sangat terpelajar, cerdas, pendiam, sabar, ulet, berambisi, dan
berprestasi maka pada akhirnya dijodohkan kepada putri bangsawan Brahmana
yang bernama Ida Ayu Sagra Pidada. Ida Bagus Ketu Pidada adalah Kakek Telaga,
adik dari Ida Ayu Sagra Pidada. Kakek yang bijaksana, perhatian, dan rendah hati.
Novel ini berlatar tempat di Bali dan berlatar sosial tentang masyarakat Bali
dalam persoalan kasta yang masih membelenggu masyarakatnya untuk menentukan
jalan hidup mereka, seperti harapan kebebasan dalam menentukan jodoh tanpa
feodalisme kasta. Dalam novel ini tidak diceritakan kapan terjadinya cerita ini.
Akan tetapi, sebuah dialog di antara dua tokoh lain dalam cerita ini, yakni antara
Luh Sadri dengan Kendran bahwa mereka menyinggung tentang iklan di TV dan
tato halis. Pembicaraan mereka tentang TV dan tato halis, menandakan bahwa
mereka hidup di antara tahun 1990 hingga 2000-an.
Novel yang bertema tentang diskrimininasi kasta di Bali ini, bercerita tentang
perjuangan masyarakat Bali untuk memperoleh kesetaraan sosial atas kasta dan
hak-hak dalam menentukan jalan hidup. Kaum perempuan dari kasta Sudra masih
bisa menikah dengan kaum Brahmana meskipun masih banyak kendala yang harus
dihadapi untuk bisa diterima secara utuh di keluarga suaminya. Akan tetapi, lain
halnya dengan perempuan kasta Brahmana. Mereka berdasarkan hukum adat
dilarang menikah dengan kasta yang lebih rendah seperti dari kasta Sudra.
Citra diri tokoh perempuan dalam novel Tarian Bumi diciptakan Oka Rusmini
bertujuan mengungkap persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan Bali agar
148