Page 31 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 31

saat ini, jumlahnya lebih banyak dibandingkan karya sastra perempuan (Wiyatmi,

                        2020).
                             Untuk dapat mengangkat karya sastra perempuan, salah satunya harus banyak

                        kritikus sastra dari kalangan perempuan. Mereka harus memberi perhatian terhadap

                        karya-karya sastra kaum mereka agar terekspos di permukaan. Menurut Kolodny
                        (Djajanegara, 2003) tujuannya adalah kritik sastra feminis bisa menafsirkan serta

                        menilai  kembali  karya-karya  sastra  perempuan  di  masa  lampau  yang  tidak
                        terekspos,  kemudian  bisa  menkajinya  dengan  menghasilkan  seperangkat  alat

                        analisis yang kita buat.

                             Dalam mengkaji sebuah karya sastra novel bermuatan feminisme, kita harus
                        memilih jenis kritik sastra feminis yang tepat. Sebuah karya sastra novel bisa dikaji

                        dengan berbagai jenis kritik apapun selama persoalan-persoalan feminisme yang
                        terkandung  di  dalamnya  memenuhi  kategori  dari  kajian  kritik  sastra  feminis

                        tersebut.  Berikut  ini  dapat  kita  gunakan  beberapa  kiritk  sastra  feminis  dari
                        Djajanegara (2003) sebagai acuan dalam mengkaji sebuah bermuatan feminisme.

                        1.  Kritik  Sastra  Feminis  Ideologis;  kritik  sastra  karya  sastra  yang  melibatkan

                           wanita,  khususnya  kaum  feminis  sebagai  pembaca.  Yang  menjadi  pusat
                           perhatian pembaca wanita adalah citra serta streotipe wanita dalam karya sastra.

                           Kritik  ini  juga  meneliti  kesalahpahaman  tentang  wanita  dan  sebab-sebab
                           mengapa wanita sering tidak diperhitungkan, bahkan nyaris diabaikan dalam

                           kritik  sastra.  Pada  dasarnya  ragam  kritik  feminis  ini  merupakan  upaya

                           menafsirkan suatu teks, yaitu satu di antara banyak cara yang dapat diterapkan
                           untuk  teks  yang  paling  rumit  sekali  pun.  Cara  ini  bukan  saja  memperkaya

                           wawasan para pembaca wanita, tetapi juga membebaskan cara berpikir mereka.
                        2.  Kritik  Sastra Feminis  Ginokritik; kritik sastra yang mengkaji penulis-penulis

                           perempuan. Dalam ragam ini termasuk penelitian tentang sejarah karya sastra

                           perempuan,  gaya  penulisan,  tema,  genre,  dan  struktur  tulisan  perempuan.  Di
                           samping  itu,  dikaji  juga  kreativitas  penulis  perempuan.  Kritik  ini  mencoba

                           mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar, apakah penulis-penulis
                           perempuan  merupakan  kelompok  khusus,  dan  apa  perbedaan  antara  tulisan







                                                                                                     25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36