Page 32 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 32
perempuan dan tulisan laki-laki. Pelopor kritik sastra feminis ginokritik adalah
Elaine Showalter yang diperkenalkannya pada tahun 1997 (Showalter, 1981).
3. Kritik Sastra Feminis Sosialis (Marxis); kritik satra yang meneliti tokoh wanita
dari sudut pandang sosialis, yaitu kelas-kelas masyarakat. Pengkritik feminis
mencoba mengungkap bahwa kaum wanita merupakan kelas masyarakat yang
tertindas. Gagasan ini memang mempunyai dasar kuat. Mary Wollstonecraft,
perintis gerakan feminisme Inggris dalam A Vindication of the Rights of the
Woman (Perlindungan Hak-hak Kaum Wanita) yang ditulisnya di akhir abad ke-
19 mengemukakan bahwa kaum wanita, khususnya dari kalangan menengah,
merupakan kelas tertindas yang harus bangkit dari belenggu rumah tangga.
Pandangan feminis lain menyatakan bahwa kaum wanita disamakan dengan
kelas buruh yang hanya memiliki modal tenaga dan tidak memiliki modal uang
atau alat-alat produksi. Maka dari itu, kritik sastra feminis sosialis atau Marxix
mencoba menunjukkan bahwa tokoh-tokoh wanita dalam karya sastra lama
adalah manusia yang tertindas yang tenaganya dimanfaatkan untuk kepentingan
kaum laki-laki tanpa menerima bayaran.
4. Kritik Sastra Feminis Psikoanalitik: kiritik sastra yang diterapkan pada tulisan-
tulisan wanita karena para feminis percaya bahwa pembaca wanita biasanya
mengidentifikasikan dirinya dengan atau menempatkan dirinya pada si tokoh
wanita, sedang tokoh wanita tersebut pada umumnya merupakan cermin
penciptanya. Kritik psikoanalitik cenderung diterapkan pada tulian-tulisan
wanita yang menampilkan tokoh-tokoh wanita. Pengkritik sastra feminis, yang
biasanya perempuan, dan pembaca wanita biasanya mengidentifikasi dirinya
dengan tokoh-tokoh wanita yang dibacanya. Dalam karya otobiografi, biografi,
dan bahkan fiksi yang ditulis wanita, tokoh-tokoh wanitanya merupakan
cerminan penulisnya. Dengan mengkaji perasaan-perasaan affective, emphatic,
dan nurturant serta dampak perasan-perasaan ini terhadap kepribadian wanita,
maka kita akan memperoleh contoh-contoh dari cara-cara bagaimana penulis
dan pembaca wanita memasuki teks agar sanggup menggunakan contoh-contoh
tersebut dalam proses mendefinisikan diri.
26