Page 68 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 68
naluri pada tiap mahluk manusia itu, oleh beberapa ahli psikologi disebut
‘dorongan' (drive). Dalam hal ini, antara perempuan dan laki-laki dapat
menunjukkan adanya gambaran mental dan perilaku yang berbeda secara umum
melalui faktor sosial, faktor fisik, dan faktor psikis. Oleh karena itu, perbedaan
citra diri antara perempuan dan laki-laki adalah perbedaan berdasarkan
kelazimannya.
Aspek citra diri manusia yang dirangkum dari sejumlah ahli yang berbicara
tentang citra diri manusia dapat digunakan untuk merepresentasikan citra diri tokoh
perempuan dalam novel Angkatan 2000. Untuk parameter citra diri tokoh
perempuan dalam karya-karya novel Angkatan 2000 ditetapkan tiga aspek dari
Satoto (1994) tentang citra diri perempuan yang terdiri atas aspek sosial, aspek
fisik, dan aspek psikis. Dengan menggunakan ketiga aspek citra diri perempuan dari
Satoto diharapkan dapat menunjukkan citra diri tokoh perempuan yang lebih
representati pada tujuh karya novel terbaik Angkatan 2000.
❖ Kajian Teoretis Citra Diri Tokoh Perempuan dalam Novel Angkatan 2000
Sebagai Pembelajaran Literasi Sastra Feminis di PerguruanTinggi
Kualitas proses dalam sebuah pembelajaran dapat membentuk seseorang
menjadi pembelajar yang baik. Slavin (2011, hlm. 138) mendefinisikan
pembelajaran sebagai, “sebuah perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan
oleh pengalaman.” Pengertian pembelajaran dari Slavin tiada lain untuk memberi
perubahan terhadap cara berpikir, cara pandang, dan cara bertindak seseorang
melalui pengalaman belajar yang diraihnya dari waktu-kewaktu untuk menjadikan
dirinya berkembang ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran feminisme di pergururan tinggi berkaitan dengan bidang ilmu
lainnya seperti sosiologi dan psikologi. Saat ini, pembelajaran feminisme sudah
menjadi studi ilmu feminisme atau studi gender. Beberapa perguruan tinggi di
Indonesia telah membuka sekolah perempuan dan program studi kajian perempuan.
Kajian feminisme sudah banyak diimplementasikan dalam pembelajaran kritik
sastra feminis dan kajian analisis gender.
62