Page 64 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 64
Upaya pengarang menampilkan tokoh dan penokohan cerita, biasanya
disertai gambaran tentang ruang lingkup sosial-budaya, gambaran fisik, serta
gambaran kejiwaan tokohnya. Penokohan cerita dapat dipengaruhi oleh faktor dari
dalam dan luar. Faktor dari dalam adalah faktor kejiwaan tokoh cerita. Sementara,
faktor dari luar adalah lingkungan sosial dan budaya yang mengelilinginya;
keluarganya, masyarakatnya, komunitasnya, pekerjaannya, dan faktor-faktor
lainnya.
Citra diri tokoh diciptakan oleh pengarang sesuai dengan kebutuhan sebuah
cerita. Pengarang dalam membuat sebuah cerita selalu berupaya untuk menciptakan
citra diri tokoh yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jika ada tokoh cerita
dengan citra positif (protagonis), maka ada tokoh cerita dengan citra negatif
(antagonis). Jika tokoh utama dalam cerita berjenis kelamin perempuan, maka
dihadirkan pula tokoh utama cerita berjenis kelamin laki-laki.
Dalam unsur penokohan terbentuk sebuah pencitraan yang positif dan negatif.
Pencitraan yang positif (protagonist) pada tokoh cerita biasanya disebabkan adanya
dukungan tokoh cerita yang lain yang diciptakan pengarang sebagai tokoh bercitra
negatif (antagonis). Hal ini dimaksudkan untuk bisa memunculkan segala kebaikan
dalam diri tokoh yang bercitra positif ketika berhadapan dengan tokoh becitra
negatif. Sebagaimana dikatakan Djajanegara (2003, hlm. 31) bahwa, “Kita akan
mudah menggunakan pendekatan ini jika tokoh wanita itu dikaitkan dengan tokoh
laki-laki. Tidaklah menjadi soal apakah mereka berperan sebagai tokoh utama atau
tokoh protagonis, atau tokoh bawahan.” Oleh karena itu, pengkajian terhadap citra
diri tokoh perempuan dan tafisiran feminisne dalam karya-karya novel Angkatan
2000 disertakan tokoh laki-laki. Mengaitkan antara tokoh wanita dengan tokoh laki-
laki, sebagaimana disarankan Djajanegara (2003), yakni bertujuan untuk
memudahkan pengkajian terhadap kedua objek penelitian tersebut.
Citra diri manusia adalah bagian dari konsep diri. Menurut Rakhmat (2018,
hlm. 123) bahwa konsep diri manusia terdiri atas komponen kognitif yang disebut
dengan citra diri (self image) dan komponen afektif yang disebut dengan harga diri
(self esteem). Sementara Brooks (1974, hlm. 40), mendefinisikan konsep diri
58