Page 65 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 65
sebagai “those physical, social, and psycologycal perceptions of ourselves that we
have drived from experiences and our interaction with other” [“persepsi tentang
fisik, sosial, dan psikis diri kita yang didorong atas pengalaman kita berinteraksi
dengan orang lain”].
Konsep diri yang diutarakan Brooks itu memiliki kemiripan dengan konsep
diri yang dikenalkan Brown (1998, hlm. 93-105) bahwa konsep diri adalah self
knowledge. Pernyataan Brown tentang self knowledge juga memiliki kesamaan
dengan yang diterangkan Rakhmat mengenai citra diri manusia. Oleh karena itu,
citra diri manusia yang disebut Brook sebagai konsep diri dan Rakhmat sebagai
citra diri (self image), pada dasarnya tetap serupa dengan apa yang dikatakan Brown
sebagai self knowledge. Intinya ketiga ahli tersebut telah memberikan pengertian
yang serupa tentang konsep citra diri manusia. Hanya yang membedakanya adalah
pemberian istilah citra diri manusia dari masing-masing ahli. Namun dari
ketiganya, Brown lebih lengkap dalam mendeskripsikan citra diri manusia yang
ditinjau berdasarkan ketiga aspek ini.
1. Dunia Fisik (Physical World)
Realitas fisik dapat memberikan suatu arti yang mana kita dapat belajar
mengenal diri kita sendiri. Sumber pengetahuan dari dunia fisik memberikan
pengetahuan tentang diri sendiri. Akan tetapi, pengetahuan dari dunia fisik
terbatas pada atribut yang bisa diukur dengan mudah terlihat dan bersifat
subyektif, sekaligus kurang bermakna jika tidak dibandingkan dengan individu
lainnya.
2. Dunia Sosial (Social World)
Sumber masukkan untuk mencapai pemahaman pada citra diri adalah masukan
sosial individu. Proses pencapaian pemahaman diri melalui lingkungan tersebut
ada dua macam, yaitu:
1) Perbandingan sosial (Social Comparison)
Serupa dengan dunia fisik, dunia sosial juga membentu memberi gambaran
diri melalui perbandingan dengan orang lain. Pada umumnya individu
memang cenderung membandingkan dengan individu lain yang dianggap
59