Page 217 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 217

Rasa kagum—sebagai bagian dari emosi transendens itu—yang
            menjadi inti penting dari tiga kualitas hubungan manusia dengan alam
            (dan Tuhan); mengenal, terhubung, dan ‘menyatu—sebagaimana di-
            jelaskan dalam bahasan tentang Flow with the Nature. Kecerdasan bio-
            filia bergerak secara dinamis dalam titik ini.






            Disebutkan sebelumnya bahwa ketika menatap langit-langit yang ting-
            gi penglihatan tidak hanya terbatas pada sensasi visual. Lebih dari itu,
            ada vision yang tidak tampak secara kasat mata, tetapi bekerja dalam
            otak. Hal itu disebut sebagai imajinasi. Oleh karena itu, penglihatan
            langit-langit yang tinggi akan menggabungkan visual dan imajinasi.
            Kecenderungan sifat manusia adalah menyukai hal-hal tertentu yang
            memuaskan indra. Menurut kajian psikologi evolusioner, manusia se-
            cara estetika lebih menyukai pola dan fitur lingkungan yang berman-
                                                                      426
            faat bagi perkembangan fungsi indra dan kelangsungan hidupnya.
            Ini mungkin menjelaskan mengapa orang lebih suka bentuk simetris
            karena mereka mengandung lebih sedikit informasi daripada bentuk
            asimetris. Melihat gambar yang simetrís membuat otak bekerja lebih
            sedikit. Tidak banyak bagian otak yang terlibat, berbeda dengan objek
            yang asimetris yang melibatkan banyak bagian otak. 427
                Manusia memiliki kemampuan deteksi simetri yang lebih efek-
            tif dan efisien. Simetri dekat dengan kesederhanan sehingga bentuk di
            alam yang simetris dinilai sebagai mirip satu sama lainnya. Banyak ob-
            jek, alami dan buatan, memiliki setidaknya satu sumbu simetri sehing-
            ga deteksi simetri itu dapat memfasilitasi deteksi dan representasi objek
            secara keseluruhan. Maksudnya, pada sesuatu yang simetris, otak lebih
            cepat melakukan pelengkapan untuk fragmen-fragmen objek yang ter- Buku ini tidak diperjualbelikan.
            pisah. Penelitian menemukan bahwa subjek penelitian dengan cepat
            menilai simetri secara keseluruhan ketika dipaparkan dengan bentuk


            426  P. Hekkert, “Design Aesthetics: Principles of Pleasure in Design,” Psychology Sci-
              ence 48, (2006): 157–172.
            427  W. R. Garner, The Processing of Information and Structure (L. Erlbaum Associates,
              1974).

           198    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222