Page 214 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 214

oleh kemampuan ruang-ruang tersebut untuk mempromosikan eks-
              plorasi visuospatial. 415
                  Secara visual, langit-langit yang tinggi memancarkan kebebasan,
              keleluasaan, dan keagungan (sublim experience). Sesuatu yang berada
              di ketinggian tidak bisa digapai manusia selain membayangkannya.
              Itu sebabnya keagungan melibatkan sensasi dan imajinasi. Di kalangan
              ilmuwan otak ada keyakinan bahwa pengalaman visual lebih dari seka-
              dar penglihatan. Melihat sesuatu dapat membangkitkan pengalaman
              melebihi apa yang tampak di mata. Boleh jadi sesuatu yang jauh mele-
              bihi yang terlihat. Kata visual memiliki kedekatan dengan kata vision.
              Ketika Anda menatap langit-langit yang tinggi pandangan mata dan
              seluruh bagian kepala bergerak secara vertikal (menengadah). Persepsi
              ruang vertikal membutuhkan mata untuk diangkat. Gerakan vertikal
              ini (mengangkat kepala) kemudian ditransformasikan—melalui sistem
              visual—menjadi pengalaman emosional. Sejumlah Penelitian menun-
              jukkan bahwa langit-langit tinggi membuat seseorang berpikir lebih
              bebas, kreatif, dan penuh abstraksi. Pengalaman merasakan keagungan
              adalah salah satu syarat manusia merasakan kedekatan dengan Tuhan.
              Mengutip Eberhard (2009, 115) ada hubungan antara vision dan sense
              of Awe. Keagungan (sublim) melahirkan rasa kagum (awe) dan takjub
              (amaze).  Edmund Burke (1757/2005), dalam esainya tentang “Yang
                     416
              Agung dan Indah” (the sublime and beautiful) yang diterbitkan pada
              tahun 1757, mendefinisikan yang agung sebagai emosi yang terutama
              ditandai oleh perasaan takjub (amazement) dan takut, dan pada ting-
              kat yang lebih rendah, ditandai oleh kekaguman (admiration), respek
              (respect), dan rasa hormat (reverence). Dalam hal tertentu terkandung
                                                          417
              ‘kengerian yang menyenangkan’ (delightful horror).  Kagum adalah




              415  J. Meyers-Levy dan R. Zhu, “The Influence of Ceiling Height: The Effect of Prim- Buku ini tidak diperjualbelikan.
                ing on the Type of Processing That People Use,” Journal of Consumer Research 34,
                (2007): 174–186. https://doi.org/10.1086/519146
              416  H. F. Mallgrave, The Architect’s Brain: Neuroscience, Creativity, and Architecture
                (Wiley, 2010).
              417  L. Bethelmy dan J. A. Corraliza, “Transcendence and Sublime Experience in Na-
                ture: Awe and Inspiring Energy,” Frontiers in Psychology 10, (2019): 509.

                                                         Healthy Home  195
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219