Page 208 - A Man Called Ove
P. 208
Fredrik Backman
berusia lima tahun, dia tidak sebegitu tololnya hingga tidak
berbuat apa-apa.
“Anak perempuan tidak boleh membaca sampah seperti
itu: dia akan gila,” katanya sambil mendorong putrinya
menuju meja perpustakaan di desa. Pustakawan tua itu tidak
begitu memahami maksud ayah Sonja dengan perkataan itu,
tapi kecerdasan luar biasa Sonja tidak diragukan lagi.
Perjalanan bulanan ke toko bahan makanan menjadi lebih
panjang dengan perjalanan bulanan ke perpustakaan. Itu
diputuskan bersama-sama oleh pustakawan dan ayah Sonja
tanpa perlu membahasnya lebih lanjut. Ketika menginjak usia
dua belas, Sonja telah membaca semua buku di perpustakaan
itu setidaknya dua kali. Buku-buku yang disukainya, seperti
The Old Man and the Sea, dibacanya sebegitu sering hingga
tak terhitung lagi.
Jadi, Ernest akhirnya dinamakan Ernest. Dan dia bukan
kepunyaan siapa pun. Ernest tidak bicara, tapi suka pergi
memancing bersama ayah Sonja yang menghargai sifat-sifat
hewan itu. Sesampainya di rumah, mereka selalu berbagi
hasil tangkapan dengan adil.
Kali pertama Sonja membawa Ove ke rumah kayu tua
di hutan itu, Ove dan ayah Sonja duduk berhadapan dalam
keheningan yang kaku, menunduk, menatap makanan
mereka selama hampir satu jam, sementara Sonja berupaya
memunculkan semacam bentuk percakapan yang beradab.
Kedua lelaki itu tidak begitu paham apa yang sedang mereka
lakukan di sana, terlepas dari fakta bahwa ini penting bagi
satu-satunya perempuan yang mereka sayangi. Mereka berdua
203