Page 234 - A Man Called Ove
P. 234

Fredrik Backman

                  Langsung muncul perselisihan antara Ove dan si kucing
              mengenai apakah hewan itu harus duduk di atas selembar
              surat kabar di kursi depan Saab. Mulanya, Ove mendudukkan
              si kucing di atas dua suplemen berita hiburan, tapi si kucing,
              yang merasa sangat tersinggung, menendang surat kabar itu ke
              lantai dengan kaki belakangnya. Dia membuat dirinya nyaman
              di atas jok empuk. Lalu, dengan tegas, Ove mengangkat si
              kucing dengan memegangi tengkuknya sehingga hewan itu
              mendesis kepadanya dengan cara yang tidak begitu pasif-
              agresif. Sementara Ove menyorongkan tiga suplemen budaya
              dan tinjauan buku ke bawah tubuh si kucing. Si kucing
              memandangnya dengan marah. Ove meletakkan hewan itu,
              tapi anehnya si kucing tetap berada di atas surat kabar dan
              hanya memandang ke luar jendela dengan ekspresi muram
              dan terluka. Ove menyimpulkan, dirinya telah memenangi
              pertarungan. Dia mengangguk puas, memasukkan persneling
              Saab, dan menyetir ke jalan besar. Saat itulah, si kucing sengaja
              menyeret cakarnya perlahan-lahan dan menciptakan robekan
              panjang melintasi surat kabar, lalu meletakkan kedua kaki
              depannya di atas robekan itu. Pada saat bersamaan, dia
              memberi Ove pandangan yang sangat menantang, seakan
              bertanya: “Lalu, kau mau apa?”

                  Ove menginjak rem Saab sehingga si kucing, yang merasa
              terkejut, terlempar ke depan dan menumbukkan hidung
              pada dasbor. “ITULAH yang hendak kukatakan!” Ekspresi
              kemenangan Ove seakan berkata begitu. Setelah itu, si kucing
              menolak untuk memandang Ove di sepanjang perjalanan. Dia
              hanya duduk meringkuk di pojok kursi sambil menggosok
              hidung menggunakan salah satu kakinya dengan sangat


                                        229
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239