Page 257 - A Man Called Ove
P. 257

A Man Called Ove

            serapah begitu dahsyatnya dari Ove, hingga si kucing tampak
            merasa sangat malu. Ove berjalan dengan penuh kemarahan,
            dan muncul beberapa saat kemudian dengan membawa sekop
            saljunya. Lalu, dia berhenti berjalan, memandang ke arah
            rumah Anita dan Rune dengan rahang dikatupkan demikian
            erat hingga menciptakan suara berderit.

                Si kucing menatapnya dengan pandangan menuduh.
                “Bukan salahku jika tua bangka itu berubah menjadi
            tua,” katanya dengan lebih tegas.

                Ketika si kucing seakan tidak menganggap ini sebagai
            penjelasan yang bisa diterima dengan cara apa pun, Ove
            menudingnya dengan sekop salju.
                “Kau pikir ini kali pertama aku bertengkar dengan
            dewan kota? Keputusan mengenai Rune, kau pikir mereka
            benar-benar telah tiba pada kesimpulan yang sesungguhnya
            mengenai hal itu? TIDAK PERNAH! Keputusan itu akan
            melalui proses banding, lalu mereka akan mengulur-ulur
            dan melewatkannya ke dalam proses birokrasi payah mereka!
            Kau mengerti? Kau pikir itu akan terjadi dengan cepat, tapi
            sesungguhnya perlu waktu berbulan-bulan! Bertahun-tahun!
            Kau pikir aku akan tetap berada di sini hanya karena si tua
            bangka itu menjadi benar-benar tidak berdaya?”
                Si kucing tidak menjawab.

                “Kau tidak mengerti! Paham?” Ove mendesis dan
            berbalik. Dia merasakan si kucing menatap punggungnya
            ketika dia berjalan masuk.






                                       252
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262