Page 260 - A Man Called Ove
P. 260

Fredrik Backman

              Parvaneh berdiri sambil mengetuk pintu rumah Ove dan
              menggandeng putrinya yang berusia tiga tahun, dan ketika
              tak seorang pun membuka pintu, lalu dia mendengar suara-
              suara dari area parkir, ini bisa bilang sangat berhubungan
              dengan mengapa Ove duduk di luar rumah sakit.

                  Parvaneh dan anak itu berbelok ke area parkir dan melihat
              Ove berdiri di luar pintu garasi tertutupnya dengan tangan
              dimasukkan ke saku dengan kesal. Si kucing duduk di kakinya
              dan tampak bersalah.
                  “Kau sedang apa?” tanya Parvaneh.

                  “Tidak sedang apa-apa,” jawab Ove membela diri.
                  Terdengar suara ketukan dari balik pintu garasi.
                  “Apa itu?” tanya Parvaneh sambil menatap pintu garasi
              dengan terkejut.

                  Mendadak, Ove tampak teramat sangat tertarik dengan
              bagian aspal tertentu di bawah salah satu sepatunya. Si kucing
              tampak seakan hendak mulai bersiul dan mencoba berjalan
              pergi.
                  Kembali terdengar ketukan dari balik pintu garasi.
                  “Halo?” tanya Parvaneh.

                  “Halo?” jawab pintu garasi itu.
                  Mata Parvaneh terbelalak.
                  “Astaga … apakah kau mengunci seseorang di dalam
              garasi, Ove!?” Ove tidak menjawab. Parvaneh mengguncang-
              guncangnya seakan sedang berupaya menjatuhkan beberapa
              butir kelapa.

                  “OVE!”


                                        255
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265