Page 264 - A Man Called Ove
P. 264
Fredrik Backman
itu dalam jajaran tersangka di kantor polisi. Ove berhasil
menangkap si gadis tiga tahun, yang tertawa terbahak-bahak.
“Mengapa pula kau berada di sini?” desak Ove ingin
tahu, ketika mengembalikan gadis kecil itu kepada Parvaneh
seperti menyerahkan sekarung kentang.
“Kami akan naik bus ke rumah sakit untuk menjemput
Patrick dan Jimmy,” jawab Parvaneh.
Dia melihat betapa bagian wajah Ove di atas tulang
pipinya berkedut ketika dia menyebut “bus”.
“Kami …,” kata Parvaneh memulai, seakan mengucapkan
awal dari sebuah gagasan.
Dia memandang pintu garasi, lalu memandang Ove.
“Aku tidak bisa mendengar apa yang kau katakan!
Bicaralah lebih keras!” teriak pintu garasi.
Ove langsung mundur dua langkah dari sana. Parvaneh
langsung tersenyum penuh rahasia kepadanya. Seakan dia
baru saja menemukan jawaban teka-teki silang.
“Hey, Ove! Begini saja: jika kau memberi kami tumpangan
ke rumah sakit, aku akan membantumu menyingkirkan
jurnalis ini! Oke?”
Ove mendongak. Dia sama sekali tidak tampak yakin.
Parvaneh mengangkat kedua lengannya.
“Atau, akan kukatakan kepada jurnalis itu bahwa aku
bisa menyampaikan satu atau dua cerita mengenaimu, Ove,”
katanya sambil mengangkat alis.
“Cerita? Cerita apa?” teriak pintu garasi, yang mulai
menggedor-gedor dengan bersemangat.
259