Page 262 - A Man Called Ove
P. 262
Fredrik Backman
dengan bimbang. Pintu itu balas mengetuk. Seakan berharap
bisa berkomunikasi lewat kode Morse untuk selanjutnya.
Parvaneh berdeham.
“Mengapa kau ingin bicara dengan Ove?” tanyanya,
memilih untuk mengandalkan abjad biasa.
“Dia pahlawan!”
“Apa?”
“Oke, maaf. Jadi, namaku Lena; aku bekerja untuk surat
kabar lokal dan ingin mewawanca—”
Parvaneh memandang Ove dengan terkejut. “Apa
maksudnya dengan pahlawan?”
“Dia hanya mengoceh!” protes Ove.
“Dia menyelamatkan nyawa seorang lelaki yang terjatuh
di rel!” teriak pintu garasi.
“Kau yakin menemukan Ove yang benar?” tanya
Parvaneh.
Ove tampak tersinggung. “Aku mengerti. Jadi, kini
mustahil aku bisa menjadi pahlawan, bukan?” gumamnya.
Parvaneh memandangnya dengan curiga. Si gadis tiga
tahun berupaya menangkap apa yang tersisa dari ekor si
kucing, sambil berteriak “Kitt y!” “Kitty” tidak tampak begitu
terkesan dan mencoba bersembunyi di balik kaki Ove.
“Apa yang telah kau lakukan, Ove?” tanya Parvaneh
dengan suara rendah penuh rahasia, sambil mundur dua
langkah dari pintu garasi.
257