Page 266 - A Man Called Ove
P. 266
Fredrik Backman
benar-benar cara untuk menyingkirkan seseorang? Sejujurnya,
Ove sama sekali tidak menganggap begitu.
Namun, kini tentu saja sudah terlambat. Kini, dasar
keparat, dia duduk di sini, menunggu di luar rumah sakit
untuk kali ketiga dalam waktu kurang dari sepekan. Ini
pemerasan, sungguh.
Lebih jauh lagi, Ove harus puas mendapat tatapan marah
dari si kucing. Sesuatu di mata hewan itu mengingatkannya
pada cara Sonja dulu biasa memandangnya.
“Mereka tidak akan datang untuk membawa Rune pergi.
Mereka mengatakan hendak melakukan hal itu, tapi mereka
akan sibuk dengan prosesnya selama bertahun-tahun,” kata
Ove pada si kucing.
Mungkin dia juga mengatakan hal yang sama kepada
Sonja. Dan mungkin kepada dirinya sendiri. Dia tidak tahu.
“Setidaknya, berhentilah mengasihani dirimu sendiri. Jika
bukan karena aku, kau akan tinggal bersama anak itu, lalu
tidak akan banyak lagi yang tersisa dari ekormu sekarang.
Ingatlah itu!” dengus Ove pada si kucing, dalam upaya untuk
mengubah pokok pembicaraan.
Si kucing berguling menyamping, menjauhi Ove, dan
pergi tidur untuk memprotes. Kembali Ove memandang
ke luar jendela. Dia tahu sekali kalau si gadis tiga tahun
sama sekali tidak alergi. Dia tahu sekali kalau Parvaneh
berbohong kepadanya agar tidak perlu mengurus si kucing
menjengkelkan.
Dia bukan semacam lelaki tua pikun sialan.[]
261