Page 270 - A Man Called Ove
P. 270
Fredrik Backman
dirinya sendiri karena bangkit berdiri dari kursi bus tepat pada
momen itu, karena tidak berada di sana untuk melindungi
mereka berdua. Dan, dia tahu bahwa rasa sakit ini akan
bertahan untuk selamanya.
Namun, Sonja bukanlah Sonja jika dia membiarkan
kegelapan menang. Jadi, suatu pagi, Ove tidak tahu seberapa
banyak hari telah berlalu semenjak kecelakaan itu, Sonja
mengungkapkan diri dengan cukup ringkas, menyatakan
ingin memulai fisioterapi. Dan ketika Ove memandang
Sonja, seakan tulang punggungnya sendirilah yang berteriak
bagaikan hewan tersiksa setiap kali istrinya itu bergerak,
dengan lembut Sonja menyandarkan kepala di dada Ove
dan berbisik: “Kita bisa menyibukkan diri dengan hidup atau
dengan mati, Ove. Kita harus melanjutkan hidup.”
Dan begitulah.
Pada bulan-bulan berikutnya, Ove menemui begitu
banyak lelaki berkemeja putih. Mereka duduk di belakang
meja yang terbuat dari kayu berwarna muda di berbagai
kantor kota praja, dan tampaknya punya banyak sekali waktu
untuk memberi tahu Ove mengenai dokumen-dokumen apa
yang harus diserahkan untuk berbagai tujuan, tapi sama sekali
tidak punya waktu untuk mendiskusikan tindakan-tindakan
yang diperlukan demi kepulihan Sonja.
Seorang perempuan diutus ke rumah sakit dari salah satu
pihak berwenang kota praja. Di sana, dia menjelaskan dengan
penuh percaya diri bahwa Sonja bisa ditempatkan di “rumah
perawatan untuk orang-orang dalam situasi yang sama”. Dia
menjelaskan bahwa “tekanan kehidupan sehari-hari” bisa
saja menjadi “terlalu berlebihan” bagi Ove. Perempuan itu
265