Page 273 - A Man Called Ove
P. 273
A Man Called Ove
Dia memasukkan kemarahan itu ke gudangnya. Dia
memasukkannya ke garasi. Dia menyebarkannya di tanah
selama perjalanan inspeksinya. Tapi bukan hanya itu. Pada
akhirnya, dia juga mulai menuliskannya dalam surat-surat.
Dia menulis surat kepada Pemerintah Spanyol. Kepada pihak-
pihak berwenang Swedia. Kepada polisi. Kepada pengadilan.
Namun, tak seorang pun memikul tanggung jawab. Tak
seorang pun peduli.
Mereka menjawab dengan merujuk teks-teks hukum
atau pihak-pihak berwenang lain. Membuat alasan-alasan.
Ketika dewan kota menolak membangun rampa di tangga
sekolah tempat Sonja bekerja, Ove menulis surat-surat dan
keluhan-keluhan selama berbulan-bulan. Dia menulis surat
untuk berbagai surat kabar. Dia berupaya menuntut mereka.
Secara harfiah, dia membanjiri mereka dengan pembalasan
dendam membingungkan dari seorang ayah yang telah
dirampok.
Namun, di tempat mana pun, cepat atau lambat, dia
dihentikan oleh kaum lelaki berkemeja putih dan ekspresi
tegas angkuh di wajah mereka. Dan orang tidak bisa
melawan mereka. Bukan hanya negara berpihak kepada
mereka, tapi merekalah negara. Keluhan terakhir ditolak.
Pertempuran berakhir karena kaum lelaki berkemeja putih
telah memutuskan begitu. Dan Ove tidak pernah memaafk an
mereka untuk itu.
Sonja menyaksikan segalanya. Dia paham, di bagian mana
Ove terluka. Jadi dia membiarkannya marah, membiarkan
semua kemarahan itu menemukan penyalurannya di suatu
tempat, dengan semacam cara.
268