Page 278 - A Man Called Ove
P. 278
Fredrik Backman
“Kucing siapakah ini?” tanya Patrick dari kursi belakang.
“Kitty-nya Ove!” jawab gadis tiga tahun dengan keyakinan
seteguh batu karang.
“Bukan.” Ove langsung membetulkannya.
Dia melihat Parvaneh tersenyum menggoda lewat kaca
spion. “Ya!” katanya.
“Tidak, BUKAN!” kata Ove.
Parvaneh tertawa. Patrick tampak sangat kebingungan.
Parvaneh menepuk-nepuk lututnya untuk membesarkan
hatinya. “Jangan mengkhawatirkan perkataan Ove. Ini jelas
kucingnya.”
“Dia kucing kampung sialan. Itulah dia!” kata Ove
membetulkan.
Si kucing mengangkat kepala untuk mencari tahu
keributan apakah ini, lalu menyimpulkan semuanya ini sangat
tidak menarik, dan meringkuk kembali di atas pangkuan
Parvaneh. Atau, lebih tepatnya, di atas perutnya.
“Jadi, hewan ini tidak akan diserahkan ke suatu tempat?”
tanya Patrick sambil mengamati si kucing.
Si kucing sedikit mengangkat kepala, mendesis singkat
kepada Patrick sebagai jawaban.
“Apa maksudmu ‘diserahkan’?” sela Ove.
“Ya … ke rumah penampungan kucing atau semacam—”
kata Patrick memulai, tapi tidak sempat melanjutkan karena
Ove berteriak:
“Tidak ada yang diserahkan ke rumah sialan apa pun!”
273