Page 283 - A Man Called Ove
P. 283

A Man Called Ove

                “Mobil tidak diizinkan di area permukiman,” kata Ove.

                Tanpa gentar, Patrick melepaskan tubuh dan gipsnya dari
            kursi belakang mobil, sementara Jimmy mendesak keluar dari
            kursi depan dengan lemak hamburger mengotori seluruh
            baju kausnya.
                Parvaneh mengangkat si gadis tiga tahun bersama kursi
            mobil tambahannya dan meletakkannya di tanah. Gadis itu
            melambai-lambaikan sesuatu di udara sambil meneriakkan
            beberapa kata yang tidak jelas.

                Parvaneh mengangguk, kembali ke mobil, membungkuk
            lewat pintu depan, dan menyerahkan sehelai kertas kepada
            Ove.
                “Apa itu?” tanya Ove yang tidak bergerak sedikit pun
            untuk menerimanya.
                “Ini gambar buatan Nasanin.”

                “Harus kuapakan itu?”
                “Dia menggambarmu,” jawab Parvaneh sambil
            menyorongkan kertas itu ke tangan Ove.
                Ove memandang kertas itu dengan enggan. Kertasnya
            dipenuhi garis dan lingkaran.

                “Itu Jimmy, itu si kucing, itu aku dan Patrick. Dan, itu
            kau,” jelas Parvaneh.
                Ketika mengucapkan kalimat terakhir itu, dia menunjuk
            sosok di tengah gambar. Semua hal lainnya di kertas digambar
            dengan warna hitam, tapi sosok di tengahnya berupa ledakan
            warna ceria. Keriuhan warna kuning, merah, biru, hijau,
            oranye, dan ungu.



                                       278
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288