Page 286 - A Man Called Ove
P. 286
25
Lelaki Bernama Ove dan Sepotong
Seng Bergelombang
SETELAH MENGELUARKAN SI KUCING, OVE menunggu
hingga selesai sarapan. Baru setelah itulah dia menurunkan
botol plastik dari rak teratas di kamar mandi. Dia menimbang-
nimbangnya di tangan, seakan hendak melemparkannya ke
suatu tempat, lalu mengguncangnya pelan untuk melihat
apakah masih banyak pil yang tersisa.
Menjelang akhir, dokter-dokter meresepkan begitu banyak
pil pereda nyeri untuk Sonja. Kamar mandi mereka masih
tampak seperti fasilitas penyimpanan untuk mafi a Kolumbia.
Ove jelas tidak memercayai obat, selalu merasa yakin bahwa
efek nyata obat bersifat psikologis dan, karenanya, hanya
mendatangkan hasil pada orang-orang yang batang otaknya
lemah.
Namun baru saja terpikir olehnya bahwa zat-zat kimia
bukanlah cara aneh untuk menghilangkan nyawa seseorang.