Page 287 - A Man Called Ove
P. 287
A Man Called Ove
Ove mendengar sesuatu di luar pintu depan—si kucing
sudah kembali sebegitu cepatnya, mencakar-cakar ambang
pintu dan kedengaran seakan terjebak dalam perangkap
hewan. Seakan dia tahu apa yang sedang dipikirkan Ove.
Ove bisa memahami bahwa hewan itu merasa kecewa
terhadapnya. Mustahil mengharapkan si kucing untuk
memahami tindakannya.
Ove membayangkan akan seperti apa rasanya mela-
kukannya dengan cara seperti ini. Dia belum pernah mencoba
narkoba. Nyaris tidak pernah berada di bawah pengaruh
alkohol. Belum pernah menyukai perasaan kehilangan
kendali. Setelah bertahun-tahun dia menyadari bahwa pe-
rasaan inilah tepatnya yang disukai dan diburu oleh orang
normal. Namun sejauh pemahaman Ove, hanya orang sialan
yang benar-benar tolol yang bisa menganggap kehilangan
kendali adalah keadaan yang patut diburu.
Dia bertanya-tanya, apakah dirinya akan merasa mual?
Apakah dia akan merasakan sakit ketika organ-organ
tubuhnya menyerah dan berhenti berfungsi? Atau, akankah
dia tertidur begitu saja ketika tubuhnya gagal berfungsi?
Kini, si kucing melolong di luar sana, di salju. Ove
memejamkan mata dan memikirkan Sonja. Dia bukan jenis
lelaki yang gampang menyerah dan mati, dia tidak ingin Sonja
berpikir begitu. Namun sesungguhnya ini keliru, kesemuanya
ini. Sonja menikah dengannya. Dan kini, Ove tidak begitu tahu
cara melanjutkan hidup tanpa ujung hidung Sonja berada di
celah antara leher dan bahunya. Itu saja.
Ove membuka tutup botol dan menjajarkan pil-pilnya di
sepanjang pinggiran wastafel. Mengamati pil-pil itu seakan
282