Page 290 - A Man Called Ove
P. 290

Fredrik Backman

                  “Kalau begitu, masuklah.”

                  Si kucing berjalan melewati ambang pintu. Ove menutup
              pintu.
                  Dia berdiri di tengah ruang duduk. Di mana-mana, Sonja
              balas memandangnya. Baru kini terpikir olehnya bahwa dia
              telah menempatkan foto-foto itu agar mengikutinya di seluruh
              rumah ke mana pun dia pergi. Sonja berada di atas meja di
              dapur, tergantung di dinding lorong dan pertengahan tangga.
              Dia berada di rak jendela di ruang tamu, tempat si kucing
              kini melompat dan duduk di sampingnya.

                  Si kucing membuat Ove bersungut-sungut ketika
              menjatuhkan pil-pil ke lantai dengan bunyi berderak. Ketika
              Ove memungut botol itu, si kucing memandangnya dengan
              ketakutan, seakan hendak berteriak, “Awas kau!”
                  Ove menendang pelan lis dinding, lalu berbalik dan pergi
              ke dapur untuk memasukkan botol pil ke lemari. Lalu dia
              membuat kopi dan menuang air ke dalam mangkuk untuk
              si kucing.
                  Mereka minum dalam keheningan.

                  Ove memungut mangkuk kosong itu dan meletakkannya
              di samping cangkir kopinya di bak cuci piring. Dia berdiri
              berkacak pinggang selama beberapa saat. Lalu berbalik dan
              pergi ke lorong.
                  “Ayo ikut,” desak Ove pada si kucing tanpa
              memandangnya. “Ayo kita berikan sesuatu untuk dipikirkan
              oleh anjing kampung itu.”
                  Ove mengenakan jaket musim dingin biru tuanya,
              memakai kelom, dan membiarkan si kucing berjalan keluar


                                        285
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295