Page 28 - ISI BUKU SAKU DIGITAL WADDAH
P. 28
3. Pemanfaatan enzim murni:
1. Proses industri
2. Kedokteran klinis
3. Laboratorium praktis
4. Detergen biologis, proteinase (dihasilkan oleh ekstraseluler bakteri), digunakan
untuk merendam dan diberikan langsung pada cairan.
4. Prosedur imobilisasi enzim
Prosedur imobilisasi enzim dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Pengikatan enzim secara kovalen pada zat padat pendukung Pengikatan enzim
dilakukan dengan cara mengikat enzim secara kovalen ke permukaan bahan yang tak
larut dalam air. Sedikitnya prosedur ini terdiri dari dua tahap, yaitu aktivasi zat
pendukung dan pengikatan enzim.
2. Penjebakan enzim dalam Gel Penjebakan (entrapment) enzim dalam gel dilakukan
dengan cara menjebak enzim ke dalam suatu matrik atau gel yang permiabel terhadap
enzim. Dalam hal ini enzim tetap berada dalam bentuknya yang asli tanpa resiko
adanya penutupan bagian aktif, gugus atau molekul enzim oleh ikatan kimia. Bahan
yang biasa digunakan sebagai penjebak adalah silika gel, karet silikon, pati, dan
poliakrilamid. Cairan yang digunakan antara lain: kolagen, gelatin, agar karagenan,
dll. Untuk memobilisasi dengan akrilamid sel dicampur dengan monomer akrilamid,
agen polimerizer seperti n-n metilenebisakrilamid, potasium persulfat untuk memulai
polimerisasi, beta-dimetil amino propinil yang merupakan akselerator polimerisasi,
sesudah 30 – 60 menit pada suhu ambient membentuk gel yang keras dan dapat
dibentuk butir-butir untuk ukuran yang sesuai, kemudian dipak dalam kolom dan
dicuci dengan garam untuk menghilangkan residu bahan kimianya.
3. Enkapsulasi enzim Metode enkapsulasi ini menggunakan membran semipermiabel.
Membran ini tidak permiabel terhadap enzim dan makro molekul yang lain, namun
permiabel terhadap substrat dan produk yang mempunyai berat molekul yang tinggi.
4. Adsorpsi enzim pada permukaan zat padat Metode physical binding ini terhitung
metode yang paling sederhana, makanya banyak digunakan. Enzim dicampur dengan
adsorbent kemudian dipacking dalam sebuah kolom. Kondisi adsorpsi tidak
melibatkan spesies yang reaktif dan tidak ada modifikasi enzim. Adsorban yang
banyak dipakai seperti: alumina, selulose, tanah liat, kaca, hidroksilapatit, karbon dan
berbagai bahan silika.
5. Pengikat-silangan dengan bahan bergugus ganda Metode cross linking ini dilakukan
dengan cara pengikat-silangan dengan bahan yang cocok untuk menghasilkan
partikel yang larut. Enzim dapat diimmobilisasi dengan cara pengikatan dengan dua
atau lebih reagen fungsional seperti glutaraldehid atau toluenadiisosinat, atau dapat
juga diikat pada cairan yang tidak larut yakni menggunakan reagen yang sama.
Senyawa yang dapat digunakan dalam pengikat-silangan ini seperti: diamin alifatik,
dimentil adipimat, dimetil suberimidat, dan terutama glutaraldehida. Retensi yang