Page 11 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 11
beras dari tetangga. Belum lagi uang SPP Yossi yang harus di bayarkan
karena bulan depan sudah tes semesteran. Kasihan kalau Yossi harus
menunggak SPP lagi. Sutriani tidak tega melihat anaknya yang masih
duduk di bangku SMP tidak tenang dalam mengikuti ujian di sekolahnya.
Sutriani dan Daud mempunyai 3 anak, anak pertama dan kedua
sudah menikah dan hidup terpisah. Yang sulung Yongki, laki-laki tinggal
di Minahasa, Elen anak kedua tinggal bersama suaminya di kampung
nelayan Karang Ria tak terlalu jauh dari Malalayang. Sementara Yossi,
anak bungsunya masih tinggal bersama mereka. Kalau anak kedua
paling tidak sebulan sekali mampir ke rumah, anak pertama hanya
dua kali dalam setahun menenggok orangtuanya. Kedua anaknya
sudah berkeluarga dan mempunyai kerepotan tersendiri. Sama-sama
hidup sebagai nelayan, sama-sama hidup pas-pasan seperti kedua
orangtuanya. Yongki pernah bekerja menjadi nelayan, tetapi sekarang
menjadi pekerja di tempat jurangan ikan. Sementara Elen bersuamikan
seorang nelayan, setiap harinya membantu suaminya mengurus ikan.
Sutriani tak terlalu mengharapkan bantuan dari kedua anaknya tersebut,
ia menyadari mereka hidup pas-pasan seperti dirinya.
Angin laut semakin dingin menusuk tulang, Sutriani merapatkan
jaket usangnya. Tak cukup membantu karena batuk-batuk kembali
menderanya. Dadanya bahkan terasa sesak ketika batuk tidak juga
berhenti. Selama ini pengobatan tradisional sudah ia lakukan dengan
minum racikan jeruk nipis, kecap, juga parutan kencur. Belum ada
perubahan yang berarti, batuk tak kunjung reda. Barangkali sudah
waktunya periksa ke dokter. Tetapi Sutriani tidak mempunyai uang untuk
berobat.
“Mama, kenapa masih di luar? Angin semakin dingin, nanti
mama semakin sakit.” Ujar Yossi memupus lamunan Sutriani.
“Iya, sebentar lagi. Biar ketiting papamu sudah tak terlihat lagi,”
Sutriani melempar senyuman, tangannya memegangi dadanya mencoba
mengurangi rasa sakit.
“Nah, mama sakit lagi tuh. Sudahlan Ma, biar Yossi yang
menunggu ketiting Papa,” Yossi menghampiri Sutriani membujuk ibunya
masuk.
Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 11